AMBON, Siwalimanews – Dua kelompok pemuda di kawasan Stain, Desa Batu Merah, terlibat bentrok, dimana kedua kelompok ini saling serang dengan menggunakan batu, Kamis (10/12) sekitar pukul 15.00 WIT.

Menurut warga sekitar aksi baku lempar batu ini bermula dari salahs atu kelompok pemuda dengan memutar mobil disekitar jembatan jodoh sambil membunyikan musik dengan keras sehingga ditegur oleh pemuda disekitar situ.

“Saat itu para pemuda yang ada disekitar jembatan langsung menegur para pemuda yang di mobil untuk mengecilkan volume musiknya. Tidak terima ditegur para pemuda dengan mobil ini kemudian kembali melakukan penyerangan terhadap para pemuda yang tadi menegur mereka, sehingga terjadi aksi saling baku lempar,” ujar Abu Tuanaya (53) wartawan di lokasi kejadian.

Warga lainnya Firman juga menuturkan, kejadian ini berawal dimana pada pukul 10.50 WIT, ia melihat sekelompok pemuda berkumpul di jembatan jodoh dan membawa parang yang disembuyikan didalam jeket. kemudian ada salah satu pemuda dari kelompok yang tadi ditegur untuk mengecilkan suara musik ini berteriak Woe dimana kamong.

Karena tak ada yang tanggapi teriakan itu, kemudian para pemuda ini menuju ke pangkalan ojek Stain tepatnya depan Alfamidi yang biasa ditempati pemuda yang menegur mereka dan melakukan pengrusakan terhadap pangkalan ojek tersebut.

Baca Juga: Aliansi Masyarakat MBD Serbu DPRD

“Setelah puas melakukan pengrusakan, kelompok pemuda ini kemudian kembali ke kompleks Arema dengan maksud melakukan penyerangan, namun niat mereka terhenti setelah  patroli Polresta Ambon tiba di TKP,” ujar Firman.

Personel Polresta bersama Babinsa Stain Serka Suparjo langsung melakukan pengamanan di sekitar TKP, namun pada Pukul 15.00 WIT kembali terjadi aksi saling baku lempar kian memanas, bahkan terlihat ada sebagian pemuda menggunakan parang.

“Beberapa menit kemudian personel PRC Polresta Ambon tiba di TKP dan membubarkan kedua kelompok pemuda yang saling lempar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam aksi baku lempar itu,” ucapnya.

Pantauan Siwalimanews di TKP terlihat dua unit sepeda motor yang hancur akibat aksi saling baku lempar itu masing-masing Honda Supra X dengan nomor polisi DE 4306 AR mengalami pecah pada seluruh bodinya, sementara satu lagi sepeda motor Yamaha Mio dengan Nopol DE 6861 BE mengalami rusak pada bagian lampu depan.

Selain dua sepeda motor itu, pangkalan ojek depan Alfamidi Stain juga mengalami kerusakan pada bagian atap dan dipenuhi oleh batu.

Kapolresta Pulau Ambon Leo Surya Simatupang kepada wartawan di TKP menjelaskan, kejadian ini berawal karena hanya terjadi kesalahpahaman antar dua kelompok ini.

“Kejadian ini terjadi hanya karena kesalahpahaman, dimana saling tegur. Ada yang ditegur tak terima ditegur dan akhirnya jadi seperti ini,” ucap Kapolresta.

Untuk mengatasi adanya penyerangan lagi, maka personel Polresta akan ditempatkan di sekitar TKP, namun untuk membangun pos disini akan dilihat lagi.

“Kalau mau taruh pos disini, tentunya kita harus siapkan, tapi tempatnya dimana, polri tak punya lahan disini. Untuk itu mari kita lihat inisiatif dari masyarakat seperti apa, sebab kemanan bukan hanya tanggungjawab petugas tapi juga masyarakat,” kapolresta.

Menurut Kapolresta, proses damai sudah dilakukan, namun ada langkah-langkah prefentif yang akan dilakukan. Untuk itu, dengans egala keterbatasan yang ada, semua usulan masyarakat akan ditampung, namun tentunya polisi juga minta dukungan dari masyarakat.

“Saya harap kata selesai ini tidak hanya pada mulut saja akan tetapi bisa dilaksanakan,” tandas Kapolresta.

Saat ditanya apakah dalam kasus ini ada yang diamankan, Kapolresta menjelaskan, kasus ini berawal sejak pagi dan sudah dilaporkan, bahkan kini dalam proses penyidikan.

“Kasus ini tinggal proses pemanggilan tersangka, untuk itu kerjasama dari tokoh pemuda dan tokoh masyarakat dari kedua belah pihak kita perlukan, dimana ketika kita minta tolong untuk hadirkan tersangkanya tolong dihadirkan, tidak perlu takut sebab niatnya untuk menyelesaikan masalah ini,” tandas Kapolresta sembari menambahkan. “Untuk menjamin keamanan disini yah tentunya ada pada masyarakat disini sendiri, disnikan semua bersaudara, apalagi semuanya juga beragama muslim untuk apa kita ribut,” tambahnya.(Cr-5)