AMBON, Siwalimanews – Dua titik jalan utama di Kota Ambon masing-masing, Jalan AY Patty dan Rijali dipersiapkan sebagai kawasan tertib lalu lintas (KTL).

Kawasan tertib lalu lintas sebelumnya memang sudah menjadi wacana dan di tahun ini, Polda Maluku melalui Ditlantas mulai membuat rekayasa lalulintas guna terselengaranya penerapan kawasan tersebut. Rekayasa yang dilakukan berupa, uji coba kawasan tertib lalu lintas di Jalan Ahmad Yani, serta pemberlakuan satu jalur di Jalan Rijali tepatnya di depan Mapolda Maluku.

Rekayasa yang dilakukan terbukti membuahkan hasil, dimana tingkat kemacetan di Jalan Tulukabessy mulai bisa terurai. Selanjutnya untuk mematangkan penerapan KTL, Ditlantas Polda Maluku juga menyelengarakan forum grup discusion (FGD) dengan mengundang pakar lalu lintas serta stakeholder lain guna membicarakan mekanisme lanjut terkait  penerapan kawasan tersebut.

“Rencananya ada 2 titik yang kita persiapkan untuk KTL, yakni Jalan AY Patty dan Rijali, KTL sendiri marupakan salah satu solusi mengatasi kesemeraut lalulintas di kota ini. Untuk tahap awal kita sudah lakukan uji coba di Jalan Rijali dan hasil evaluasi rekayasa itu mampu mengurai kemacetan di Jalan Tulukabesi, dan saat ini kita matangkan lagi dengan lakukan FGD untuk bicarakan agar ada alternatif yang benar-benar mengurai kemacetan,” jelas Dirlantas Polda Maluku Kombes Rahmat Hakim kepada wartawan disela sela FGD di Polda Maluku Rabu (10/2).

Menurutnya, penerapan kawasan KTL ini, rencananya akan dilakukan pada bulan April mendatang.

Baca Juga: Lelang Jabatan, Walikota Janji Tim Assesor Segera ke Ambon

Kadis Perhubungan kota Ambon Robby Sapulette menambahkan, terdapat dua faktor yang menyebabkan tingkat kemacetan di Kota Ambon. Kedua faktor tersebut masing masing, pertumbuhan kendaraan yang semakin banyak dan tidak terkontrol serta infrastruktur yang kurang mendukung.

“Ada dua faktor sehingga kemacetan di kota Ambon yakni kendaran dikota ambon setiap saat alami peningkatan dan peningkatannya cukup tinggi, sementara infrastruktur tidak dapat imbangi pertumbuhan pesat kendaraan, nah dengan adanya FGD ini, kita bersama sama cari alternatif apa saja yang tepat untuk mengurai kemacetan,” jelasnya. (S-45)