AMBON, Siwalimanews – Resesi global sangat berdampak pada pelaku usaha termasuk dengan ekonomi masyarakat yang diperdiksi akan terjadi pada 2023 mendatang.

Mengantisipasi ancaman resesi global Pemerintah Provinsi Maluku diminta mengambil langkah anti­sipasi karena resesi mulai dirasakan di Indonesia.

“Pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran pada beberapa perusahaan startup,” kata Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Maluku Fraksi, Halimun Saulatu kepada siwalima di baileo rakyat karang panjang, Kamis (1/12).

Ia mengaku resesi secara tidak langsung akan mempengaruhi daya beli masyarakat seperti kenaikan harga bahan bakar yang mendesak masyarakat untuk lebih berhemat dan menyimpan uang ketimbang membeli kebutuhan yang tidak perlu.

“Resesi ekonomi yang tidak dapat dielakan, maka pemda harus ada langkah preventif maupun pen­cegahan karena ekonomi kian sulit ketika resesi melanda,” ujarnya.

Baca Juga: Bank Indonesia Evaluasi Perkembangan Ekonomi

Program pemberdayaan katanya dilakukan agar masyarakat kecil dapat bertahan menghadapi gelombang resesi di berbagai bi­dang seperti meningkatkan pem­berdayaan masyarakat di bidang Pertanian, Perikanan, Pe­ternakan, pengembangan home Industri dan UMKM.

“Kami harap program atau kegiatan serimonial yang tidak mendatangkan keuntungan eko­nomi bagi masyarakat namun menelan dana yang besar harus dijalankan,” ingatnya.(S-20)