DPRD Minta Polda Maluku Usut Karhutla
AMBON, Siwalimanews – DPRD Maluku meminta Polda mengusut kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang marak terjadi di Maluku. Permintaan itu menyikapi instruksi Kapolri, Jenderal Tito Karnavian untuk jajarannya mulai dari polda sampai polsek untuk membentuk tim mengusut kebakaran hutan.
Karhutla harus menjadi perhatian karena dampaknya menimbulkan berbagai persoalan sosial termasuk persoalan kesehatan maupun pendidikan. DPRD Maluku meminta agar Kapolda Maluku dapat membentuk tim untuk mengusut sekaligus melakukan pengawasan terhadap karhutla.
“Kami sangat mendukung langkah pak Kapolri, karena itu kami berharap Polda Maluku juga membentuk tim usut. Kami juga mendorong pak Kapolda untuk bisa mengambil langkah-langkah yang cepat untuk membentuk tim dimaksud supaya bisa berfungsi melaksanakan pengawasan terhadap masalah karhutla yang terjadi, karena beberapa hari terakhir ini kebakaran hutan yang luar biasa pada hutan di Seram,” ungkap Ketua DPRD Maluku Sementara, Lucky Wattimury kepada Siwalima, di ruang kerjanya, Kamis (19/9).
Dikatakan, karhutla ini memiliki dampak yang cukup besar, entah kapan lagi terjadi di tempat yang lain, namun harus ada langkah antisipasi yang harus dibuat oleh pemerintah termasuk pihak kepolisian untuk menindaklanjuti perintah Kapolri untuk membentuk tim pengawasan di daerah-daerah.
“Pengawasan terhadap Karhutla ini dianggap penting dan strategis karena karhutla telah memberikan dampak yang negatif luar biasa besar. Selain pengaruh terhadap dunia pendidikan, kesehatan dan sebagainya, tetapi untuk jangka panjang, ini tidak baik bagi pengembangan wilayah terutama bagi generasi yang akan datang. Dengan demikian kami berharap pihak kepolisian bisa berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk bagaimana tim pengawasan yang diinstruksikan untuk dibentuk oleh Kapolri dapat dilaksanakan dan kami DPRD mendukung langkah-langkah seperti itu,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Baca Juga: Biro Ekbang: Pengelola Mess Maluku tak Ada Niat Bayar HutangPemprov Kirim tim ke SBT
Untuk memastikan penyebab karhutla, Pemprov Maluku mengirim tim ke Seram Bagian Timur (SBT). Kadis Kehutanan Provinsi Maluku, Sadly Ie mengatakan, tim berjumlah sembilan orang yang terdiri dari pegawai Dinas Kehutanan dan pegawai Dinas Lingkungan Hidup,” ungkapnya kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Kamis (19/9).
Menuruntya tugas tim yang di kirim ke SBT untuk investigasi, melakukan verifikasi lapangan, melihat luasan area terbakar, melakukan pendataan dan sebagainya. “Tugas mereka melakukan investigasi lapangan untuk mencari tahu penyebab terjadinya kebakaran. Lokasi yang terbakar di wilayah mana, milik siapa dan sebagainya,” ujar Sadly Ie.
Sadly Ie mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait kebakaran hutan lebih jauh karena tim masih bekerja.
Karhutla Meluas
Untuk diketahui, Karhutla di Maluku terus meluas dan kini giliran Kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dilanda kebakaran hebat. Akibatnya, gudang bahan peledak PT. Kalrez Petroleoum, yang merupakan tambang gas itu nyaris terbakar.
Peristiwa itu terjadi Selasa (17/9), sekitar pukul 14.00 WIT, tepatnya di lokasi operasi PT.Kalrez. Api merembet sampai ke lahan di sekelilingi perusahaan itu sampai malam harinya.
Humas PT.Kalrez Petroleoum, Abdul Samat Kilbaren kepada Siwalima di Bula Rabu (18/9) menjelaskan, kebakaran yang nyaris membakar gudang bahan peledak PT. Kalrez Petroleoum ini dapat dipadamkan secara total sekitar pukul 22. 00 WIT.
Api dapat dipadamkan setelah pihak perusahaan mendapat bantuan dari Polres SBT. Dimana bantuan itu terdiri dari personil Brimob Kompi B sebanyak 10 orang, Polsek Bula sebanyak 5 orang, Karyawan PT Kalrez sebanyak 25 orang. Serta kesediaan satu unit mobil pemadam fire tank, pompa hydrant, fire hose, fire nozzele milik PT Kalrez Bula semuanya dikerahkan untuk memadamkan api.
Kilbaren mengatakan, kebakaran ini berawal dari hutan yang jaraknya dengan lokasi operasi perusahan sekitar puluhan kilo meter. Namun karena musim panas disertai angin, api dibawa angin sampai pada areal operasi PT Kalrez.
“Api ini bermula dari kebakaran hutan melalui tanaman ilalang yang jarak dengan lokasi PT Kalrez sekitar puluhan kilometer, namun karena terbawa angin sehingga merembet di lokasi areal operasi PT Kalrez,” tandasnya.
Dijelaskan, jarak api yang telah dipadamkan berdekatan dengan gudang bahan peledak PT. Kalrez ini sekitar 100 meter. Namun demikian, Kilbaren memastikan kebakaran tersebut tidak bisa sampai membakar alat vital perusahan seperti tanki minyak dan beberapa alat fital lainnya lantaran alat fital perusahan tersebut sudah ada peralatan pemadaman api.
“Jadi meskipun ada kebakaran, tidak bisa membakar alat fital perusahan karena ada peralatan pemadam yang sudah disiapkan oleh perushaan,” jelasnya.
Dugaan sementara penyebab kebakaran dikarenakan tanaman rumput ilalang yang tumbuh di sekitar perbukitan hutan tersebut yang rentan dan mudah terbakar karena cuaca panas pada musim kemarau seperti saat ini.
Bupati SBT, Abdul Mukti Keliobas saat peristiwa kebakaran itu tidak berada di tempat. Keliobas yang dihubungi tidak berhasil lantaran telepon selulernya tidak aktif. (S-16/S-39)
Tinggalkan Balasan