MASOHI, Siwalimanews – Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) periode 2019-2024 dinilai paling banyak melakukan perjalanan dinas diawal periodenya. Bagaimana tidak, dalam satu bulan tercatat melakukan perjalanan dinas lebih dari satu kali sampai publik menilai DPRD periode ini “gila” untuk menguras anggaran perjalanan dinas dengan urusan yang belum tentu akan memberikan dampak bagi perkembangan pembangunan daerah serta peningkatan kesejahteraan rakyat.

“Kalau kita  perhatikan anggota dewan kali ini, paling banyak melakukan perjalanan dinas dalam dan luar daerah. Sampai-sampai boleh jadi kita menyebut mereka “gila” atau kerennya bernafsu me­nguras semua anggaran untuk jalan dinas. Memang ini tidak menjadi masalah sepanjang perjalanan dinas yang dilakukan untuk kepentingan rakyat. tidak sebaliknya. kalau demi­kian maka kami perlu menyampaikan stressing bagi mereka untuk ber­henti menguras uang rakyat dengan pola perjalanan dinas dengan alasan demi rakyat itu,” tandas Aktivis Anti Korupsi, Rian Idris, kepada Siwa­lima di Masohi, Kamis (26/2).

Dia menegaskan, alasan DPRD sudah pasti demi rakyat. rakyat kemudian dijadikan tameng untuk melegalkan nafsu para wakilnya di parlemen itu. Ini memang kerap terjadi.

“Sudah pasti rakyat jadi tameng untuk melegalkan nafsu birahi merampok uang negara dengan cara-cara yang legal dan tak lazim. Tentu hasil dari semua itu harus ada, dan akan kita lihat hasil dari perjalanan dinas anggota dewan itu apa. Kalau sampai kemudian hasilnya kosong melompong maka saya pastikan kita akan menyampaikan sikap protes terbuka dan mendesak aparat pene­gak hukum memeriksa anggaran perjalanan dinas DPRD Malteng nanti,”  ujarnya.

Dikatakan, dari data yang dihim­pun pihaknya dalam satu bulan terakhir DPRD Malteng telah mela­kukan perjalanan dinas dengan nilai anggaran ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Komisi IV akan Konsen Awasi Upah Tenaga Kerja

“Data kita dalam bulan ini saja sudah lebih dari tiga kali anggota dewan melakukan perjalanan dinas ke luar daerah belum lagi dalam daerah. Nilainya tentu fantastis su­dah kurang lebih ratusan juta uang rakyat terkuras untuk membiayai perjalanan dinas para legislator itu. Jadi, nanti kita lihat hasilnya apa,” tegas Idris.

Dikatakan, uang perjalanan dinas DPRD jika diproyeksikan untuk membangun fasilitas pelayanan air bersih yang paling sering bahkan sampai sekarang terus dikeluhkan rakyat itu, tentu akan teratasi.

“Mudah-mudahan, tidak ada perjalanan dinas fiktif atau apapun bentuknya. Bagi kami baiknya DPRD berpikir kritis, apakah mata dan telinga mereka tuli ?, mereka mende­ngar hampir setiap hari warga Masohi mengeluh soal air, mengeluh soal banyak hal. Andai saja mereka punya hati maka mestinya mereka sadar bahwa banyak kebutuhan dasar rakyat yang sampai hari ini masih dikeluhkan. Bisa kita bayang­kan jika anggaran ratusan juta itu digelontorkan untuk memperbaiki fasilitas sumber air bersih, maka paling tidak dalam waktu singkat kelu­han menahun itu dapat diatasi,” cetusnya.

Ketua DPRD Malteng, Fatzah Tuankotta yang dikonfirmasi Siwa­lima membantah DPRD melakukan perjalanan dinas dengan tujuan menghambur hamburkan uang negara.

“Ah,tidak benar itu. DPRD mela­kukan perjalanan dinas ke luar dan dalam daerah memang sepenuhnya demi dan untuk menindaklanjuti semua harapan rakyat, misalnya soal kebutuhan pupuk bagi petani di Seram Utara dan lain sebagainya. termasuk perjuangan soal pendi­dikan, kesehatan, dan lain sebagai­nya. Jadi tidak benar kita melakukan perjalanan dinas  tiba saat tiba akal,” tegasnya, (S-36)