AMBON, Siwalimanews – DPRD Maluku siap mendukung gubernur Murad Ismail, memper­juangkan anggaran tambahan bagi pembangunan di Maluku ke Pempus maupun DPR RI

Anggaran Rp 3 triliun yang dimiliki untuk pembangunan di Maluku tidaklah cukup, dimana 60 persen dialokasi untuk belanjar rutin.

Hal ini diungkapkan, Ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang Ambon, Selasa (25/8).

Kata Lucky, DPRD mendukung dan siap bersama dengan gubernur untuk memperjuangkan tambahan anggaran di Pempus.

“Gubernur sebagaimana yang disampaikan kepada DPRD, kita tidak mungkin membangun Maluku dengan anggaran hanya 3 triliun, maka kami dukung pak gubernur untuk tambahan anggaran bagi pembangunan,” ujar Wattimury.

Baca Juga: Kemendagri Evaluasi Dua Ranperda Blok Masela

Dengan wilayah Maluku yang luas, ada permasalah yang terjadi dimana kebutuhan pembiayaan pembangunan, pemerintahan serta kemanusiaan membutuhkan anggaran yang sangat banyak.

Anggaran Rp 3 triliun lebih APBD Maluku, lanjut Lucky, sebanyak 60 persen  telah dialokasikan untuk belanja rutin seperti, pembayaran gaji pegawai. Sehingga sisa 40 persen sangatlah sedikit untuk membiayai pembangunan di 11 kabupaten/kota.

Selain itu, gubernur juga telah meminta kepada DPRD Maluku agar dalam rancangan program APBD 2021, jangan merancang anggaran yang bersifat pas-pasan, tetapi harus berikan ruang yang terbuka untuk menyesuaikan anggaran untuk selanjutnya diperjuangkan pada Pempus.

Ditanya soal anggaran ideal bagi pembangunan Maluku, Lucky mengungkapkan, anggaran yang paling ideal untuk membangun Maluku berkisar antara Rp 7 triliun atau Rp 8 triliun. Jika tidak, maka program pembangunan harus seleksi yang prioritas akibatnya usulan masyarakat yang begitu banyak tidak tertampung karena anggaran yang kecil.

Sebelumnya, pada sambutan yang disampaikan, gubernur Maluku  mengajak DPRD Maluku untuk berjuang ke pempus mau­-pun DPR RI guna mendorong peningkatan APBD Maluku agar bertambah lebih signifikan.

Kata gubernur, sesungguh upaya membangun Maluku tidak mudah karena Maluku memiliki wilayah yang sangat luas dengan tantangan geografis yang berat, sehingga membutuhkan pembiayaan dalam jumlah besar agar dapat berkembang setara dengan daerah lain.

(Cr-2)