AMBON, Siwalimanews – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku diminta untuk meng­awasi harga sembilan bahan pokok (sembako). Situasi Maluku dengan satu pasien positif Covid -19, diharapkan tidak menjadikan toko atau pengusaha menaikan har­ga barang.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Hatta Hehanussa, meminta kepada pihak berwajib agar melakukan langkah yang tepat dalam hal ini ditindak jika kedapatan ada pedagang atau distributor yang melakukan spekulasi harga sembako khususnya harga gula pasir.

“Jadi kalau ditemukan ada peda­gang atau distributor yang melaku­kan spekulasi terhadap harga sem­bako khusus gula, harus ditindak. Saya pertegas lagi harus ditindak, tidak bisa tidak,” ujar Hatta kepada Siwalima melalui telepon, Sabtu, (21/3).

Dikatakan, jika pedagang atau distributor yang melakukan spekulasi ter­hadap harga gula merupakan pelaku-pelaku kejahatan apalagi dalam kondisi dan situasi saat ini di Maluku.

“Perbuatan itu memang sangat merugikan masyarakat, apalagi saat ini kita semua sementara ada dalam kondisi yang secara psikologis kon­disi trauma dan juga stres akibat dari wabah ini,” tutur Hatta.

Baca Juga: Bupati Pantau Penyemprotan Disinfektan di Pelabuhan Waipirit

Olehnya itu, Ia meminta kepada kepolisian untuk bertindak cepat jika kedapatan harga barang naik di pasaran. “Kan tim sudah dibentuk di kepolisian juga, sehingga  jika terjadi spekulan-spekulan baik kecil maupun besar di pasar maka harus ditindak secara hukum,” tegas Hata.

Ia juga meminta kepada Dispe­rindag untuk secara rutin melakukan pemantauan terhadap harga dan stok sembilan bahan pokok di pasaran, apalagi sementara dalam kondisi seperti ini.

Harga Gula Melambung

Seperti diketahui, harga gula pasir terus melambung pasca kekosongan stok di Bulog Maluku. Jika sebe­lumnya harga di pasar Rp14 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu per kilogram.

Meski begitu, Sekretaris Dinas Per­industrian dan Perdagangan Kota Ambon, Janes Aponno memas­tikan harga gula kedepannya akan normal lagi, karena stok yang masuk cukup banyak.

“Untuk gula  pasir sendiri kemarin dari Distributor UD 51 Gema Rejeki, stok yang sudah masuk 100 ton dan telah dibongkar 98 ton. Nantinya  har­ga gula akan normal kembali,” kata  Aponno kepada Siwalima me­la­lui telepon selulernya, Jumat (20/3).

Ia mengungkapkan, ketahanan gula pasir untuk dua bulan kedepan cukup dan aman. Jika masyarakat membeli dengan harga yang lumayan mahal, itu dikarenakan harga eceran yang dijual  pada swalayan dan toko merupakan sisa pasokan yang diambil dari harga sebelumnya yang sudah melonjak.

“Memang swalayan dan toko itu saat ini harus jual harga tinggi karena memang mereka ambil sebelumnya itu dengan harga yang tinggi juga,” ujar Aponno.

Pemilik Toko Bintang, Nurhayati menyebutkan, harga gula  dari harga sebelumnya Rp14 ribu per kilogram naik menjadi Rp18 ribu per kilogram. Sementara jenis sembako lain se­perti telur masih stabil sampai hari ini.

Sedangkan karyawan Toko Haris Monkana yang enggan namanya dikorankan mengatakan, saat ini harga gula pasir mencapai angka Rp 18 ribu per kilogram, setelah sebelumya dijual dengan harga Rp 14 ribu per kilogram .

Ia mengaku belum mengetahui apakah harga gula pasir saat ini akan tetap naik ataukah turun.

Begitupun dengan Ridwan salah satu pedang di Pasar Mardika Ambon mengungkapkan, untuk harga sebelumya satu karung gula pasir seharga Rp 600 ribu, kini naik menjadi Rp.800 ribu.

Sebelumnya diberitakan 250 ton gula pasir dalam waktu dekat segera masuk ke Maluku. Ratusan ton gula itu akan masuk untuk mengatasi kekosongan gula pasir di  Bulog .

Kepala Bidang Pengadaan Operasional Perum Bulog Devisi Regional (Drive) Maluku Hamdani Malawat yang dikonfirmasi Jumat (20/3) mengaku  stok gula sampai saat ini masing kosong. Namun demikian, Bulog akan berupaya awal April  stok gula sudah tiba di Ambon sebanyak 300 ton. (Mg-4)