AMBON, Siwalimanews – Mulai tahun 2023 mendatang, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (Menpan RB) menghapus tenaga honorer di seluruh instansi pemerintah, termasuk di pemerintah daerah.

Jika demikian, maka secara otomatis, angka pengangguran tentu akan meningkat, terutama bagi lulusan-lulusan perguruan tinggi.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon Steiven Bernhrad Patty, kepada Siwalimanews di Bailoe Rakyat Belakang Soya, Selasa (14/6) mengaku, pihaknya sudah mengantisipasi hal itu, dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak tertentu, salah satunya Badan Perlindungan Pekerja Migram Indonesia (BP2MI) sebagai penyalur tenaga kerja ke luar negeri.

“Tentang honorer, memang sesuai kebijakan pempus itu akan dihapus, dan pasti nanti bertambahnya pengangguran. Tapi kami dari Disnaker tentu sudah mengantisipasi itu untuk bagaimana kita membuka peluang-peluang kerja. Langkah antisipatif itu, yakni dengan memanfaatkan peluang kerja di luar negeri,” ungkap Patty.

Pasalnya kata Patty, di luar negeri kini tengah membuka peluang kerja yang cukup besar di berbagai bidang, mulai dari bidang kesehatan, perikanan, pertanian dan lainnya.

Baca Juga: Belum Diserahkan ke Pemprov, PPI Eri Kni Terbengkalai

Dengan itu dia berharap, agar peluang itu bisa dimanfaatkan bagi para pencari kerja, yang tentu harus memenuhi ketentuan. Paling tidak soal penguasaan bahasa negara yang akan dituju.

“Di Australia mislanya, kesempatan kerja juga sangat banyak, baik dari segi kesehatan, pertanian, maupun perikanan. Terakhir dari Thailand yang bergerak dibidang perikanan juga sementara dibuka, dari Jepang untuk tenaga magang juga banyak. Kalau di Arab Saudi, hari ini mereka ada penerimaan ners. Tinggal apakah mereka mau atau tidak,” ujarnya.

Sementara terkait dengan bahasa Patty mengaku, hal inilah yang sering menjadi kendala. Namun, para pencari kerja dapat mengikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pihak-pihak tertentu yang kompeten, seperti BLK dan lainnya. (Mg-1)