AMBON, Siwalimaews –  Dipastikan November mendatang, Bank Maluku Malut mengelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membahas pengunduran diri Arief Burhanudin Waliulu sebagai direktur utama.

“Tadi kita dewan komisaris telah melakukan rapat, dan menyetujui surat pengunduran diri Dirut Bank Maluku Malut A Burhanudin Waliulu dan segera memprosesnya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/04/2014 tentang dewan direksi atau dewan komisaris,” jelas Komisaris Utama Bank Maluku Malut, MAS Latuconsina kepada wartawan di ruang pertemuan lantai IV Bank Maluku Malut, Senin (19/10).

Menurutnya, dewan komisaris telah memutuskan untuk secepatnya dilaksanakan RUPSLB, karena dianggap penting.

“Saya akan menyurati resmi pemegang saham pengendali untuk pelaksanaan RUPSLB  karena dianggap perlu,” ujarnya.

RUPSLB lanjutnya, akan dilaksanakan di Kota Ambon dengan membahas beberapa agenda penting yaitu, pengunduran diri Dirut Bank Maluku Malut, Burhanudin Waliulu.

Baca Juga: Komut akan Gelar Rapat Hari Ini

“RUPSLB akan dilaksanakan di Kota Ambon bulan November dan tanggal pelaksanaan akan ditentukan setelah berkonsultasi dengan pak gubernur. Dengan agenda yaitu, pengajuan surat pengunduran diri Dirut Bank Maluku Malut, Burhanudin Waliulu untuk mendapatkan persetujuan peserta RUPSLB,” ujarnya.

Selain itu, kata Latuconsina, apabila hasil fit and proper test yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap dua calon direktur umum yang baru yaitu, A J Haulussy, Kepala Cabang Masohi dan Kepala Divisi Trisuri P Mahulette telah disetujui, maka pihaknya akan mengusulkan untuk ditetapkan dalam RUPSLB.

“Ini masih tentatif. Apabila sudah ada calon direktur umum yang baru tentu dengan hasil seleksi dan proper test dan akan konsultasi dengan pemegang saham pengendali, maka akan diajukan pada RUPSLB. Ini jika sudah ada,” ujarnya.

Ia menegaskan, pengunduran diri Dirut Bank Maluku Malut, Arief Burhanudin Waliulu adalah murni persolan pribadi. Dimana dalam konsideran pengunduran diri yang diajukan ke dirinya tertulis, secara pribadi mengalami goncangan yang akhirnya mempengaruhi keyakinan dan tidak ada masalah management.

“Saya sebagai komisaris utama berkali-kali menyampaikan beliau untuk jangan mundur. Tetapi mungkin keyakinan beliau dengan masalah pribadi dimana pristiwa tabrakan yang akhirnya isterinya juga dengar dan guncang dan beberapa waktu lalu meninggal. Sehingga itu yang mempengaruhi keyakinan beliau. Jadi tidak ada masalah apapun selain itu murni sesuai dengan surat pengunduran diri yang diajukan tanggal 9 Oktober ke dirinya,” ujar Latuconsina.

Ia mengakui, kinerja Burhanudin sebagai Dirut sangat baik dengan prestasi yang luar biasa diraih adalah Bank Maluku Malut bisa meningkat menjadi bank buku dua, yang awalnya buku satu, dengan modal diatas Rp 1 triliun dan aset Rp 8 triliun.

Ketika ditanyakan apakah pengunduran diri Dirut karena beban kerja terlalu berat dan tidak diback-up oleh direksi yang ada, kata Latuconsina, tidaklah demikian, tetapi murni masalah pribadi.

Ia mengaku, telah meminta agar seluruh proses pembenahan di Bank Maluku Malut dalam tahun 2020 ini bisa dipenuhi, baik jajaran direksi maupun komisaris.

“Memang proses ini masih di OJK, baik untuk calon direktur umum yang masih berproses di OJK maupun juga dua calon komisaris independen,” katanya. (S-19)