NAMROLE, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, sudah siap memfasilitasi tenaga kesehatan maupun obat-obatan bagi Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada pada desa-desa di Kabupaten Bursel.

“Program kita ini, program kesehatan masyarakat. Jadi program ini lebih diarahkan untuk menggerakan masyarakat dalam pembangunan kesadaran masyarakat. Kita sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pimpinan desa bersama beberapa instansi terkait dengan pemanfaat dana desa untuk kesehatan dan sekarang kan sudah ada pembangunan fisik berupa Pustu maupun Posyandu, tinggal kita support dengan tenaga dan obat,”  ungkap Kepala Dinkes Bursel, Ibrahim Banda, kepada wartawan, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/2).

Menurutnya, Dinkes saat ini sangat bersyukur karena kehadiran Pustu maupun Posyandu sudah sangat membantu Dinas Kesehatan utuk memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Banda mengatakan, saat ini Pustu dan Posyandu sudah ada dan yang harus dibicarakan untuk melengkapinya adalah tenaga kesehatan dan ketersediaan obat di Pustu tersebut.

“Sekarang ini tinggal bagaimana kita mengisi tenaganya. Untuk tenaga ini, kita juga sementara membicarakan terkait bagaimana pemanfaatan dana desa untuk tenaga PTT yang dibiayai oleh dana desa. Begitu juga dengan tenaga ASN, kita akan berusaha untuk mengisi disitu,” ujarnya.

Baca Juga: Duduk Lama di Kursi Mobil Bikin Kesuburan Menurun

Selain itu, terkait dengan ketersediaan obat, kata Banda, kebutuhan obat-obat di Pustu akan menjadi tanggung jawab dari Dinkes Kabupaten Bursel.

“Terkait obat, itu semua dibebankan kepada Dinas Kesehatan. Kita sudah hitung dan sediakan dari dana DAK untuk menunjang kegiatan kesehatan di desa-desa. Intinya akan kita bantu dengan fasilitas-fasilitas yang ada,” terangnya.

Upaya untuk mengisi kekosongan tenaga kesehatan di Pustu-Pustu yang ada, lanjut Banda, dalam waktu dekat di tahun ini akan diupayakan supaya bisa terisi, dan jalan awal untuk menuju langkah tersebut yaitu Dinkes akan berkoordinasi dengan pimpinan-pimpinan desa yang sudah memiliki Pustu maupun Posyandu.

“Dalam waktu dekat harus terisi, karena kita sekarang ini kan berupaya keras untuk bagaimana masyarakat bisa menjangkau akses pelayanan kesehatan, dan ketika Pustu atau Posyandu itu sudah ada, saya akan mulai dari bulan juga dengan mengidentifikasi beberapa puskesmas atau Posyandu maupun pos-pos yang bernuangsa pelayanan itu, kita rangkul dan kita akan isi. Isinya ini ada dua tenaga kesehatan dan obat,” jelasnya.

Ia menyampaikan, untuk obat-obatan dan fasilitas lain itu merupakan tanggung jawab dari Dinkes, sementara tenaga kesehatannya akan dibicarakan dengan kepala-kepala desa. Sebab ada beberapa desa juga sudah bersedia untuk membiayai. (S-35)