AMBON, Siwalimanews – Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena secara resmi membuka Jambore Pusat Informasi dan Konseling Remaja Tingkat Kota Ambon Tahun 2022 yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon, di Tribun Lapangan Merdeka Ambon, Rabu (2/11).

Walikota dalam sambutannya meminta agar remaja dapat lebih kreatif dalam menyikapi program-program remaja.

“Usia remaja adalah masa peralihan, yang nana pada masa ini, remaja mengalami beberapa perubahan baik secara fisik, psikologis maupun sosial. Untuk itu, agar masa peralihan in lebih mengarah pada kegiatan-kegiatan positif, maka seorang remaja harus didukung dengan kreativitas, melakukan  hal-hal kreatif yang bervariasi dan memberikan sesuatu yang baru dimasa ini,” ungkap Wattimena.

Dikatakan, kegiatan ini penting dilakukan agar anak tidak lagi sempat memikirkan hal-hal negatif, sehingga harus diberikan ruang untuk berkreasi.

“Kegiatan Jambore Remaja ini jangan  hanya seremoni semata, tetapi harus punya nilai penting sebagai wujud tanggung jawab bersama, untuk menciptakan remaja yang kreatif inovatif dan berkualitas, sehingga jauh dari nilai-nilai negatif,” harapnya.

Baca Juga: Sekot: Juara Itu Bonus, Intinya Memuji Tuhan

Wattimena juga menuturkan, berdasarkan hasil proyeksi penduduk Indonesia Tahun 2010-2035, dan pada Tahun 2021, jumlah remaja usia 15-24 Tahun di Indonesia, mencapai lebih dari 44,6 juta jiwa atau 16,31 persen dari jumlah penduduk Indonesia. sedangkan untuk jumlah remaja di Kota Ambon, berjumlah 71,3.000 jiwa atau 20,5 persen dari jumlah penduduk Kota Ambon. Ini sehingga tantangan yang dihadapi remaja di Indonesia maupun di Kota Ambon, bukanlah persoalan yang ringan, namun sangat kompleks.

“Karena mulai dari jumlahnya yang cukup besar, hingga permasalahan 3 risiko, yakni kesehatan reproduksi pada remaja, seperti napsa seks bebas dan HIV AIDS, yang mana salah satu cara efektif untuk mengantisipasi dan mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi remaja, itu melalui pusat informasi ponselnya atau pikirannya,” tuturnya.

Kata Wattimena, informasi konseling dan pelayanan bagi remaja, serta kegiatan penunjang lainnya, sangat penting terkait prospek pertumbuhan kesehatan dan proses reproduksi remaja, sehingga diharapkan dapat tercipta kondisi sehat secara menyeluruh yang dimiliki remaja, mulai fisik mental emosional maupun seksual.

“Edukasi tentang penyiapan kehidupan keluarga bagi remaja, diharapkan remaja ini  dapat bertumbuh dan berkembang dalam memberikan advokasi kepada teman sebaya, khususnya para remaja, sehingga remaja di Kota Ambon dapat terbebas dari hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” tukasnya.

Diharapkan, peserta pusat informasi dan konseling remaja ini dapat terus membangun komunikasi dengan Bunda Genre, agar Bunda tetap melakukan pendampingan dan memberikan edukasi kepada remaja untuk menekan angka stunting di Kota Ambon.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon, Welly Patty menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang mampu menggugah perilaku remaja   untuk menyiapkan diri membangun masa depan yang sehat terhindar dari pernikahan dini, seks bebas, seks pra nikah Napas, terhindar dari HIV AID  dan menikah pada usia yang tepat dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia  sejahtera dimasa depan mulai Jambore ini, perserta nantinya diharapkan mampu menjadi  teladan dan menyebarkan informasi kesehatan  reproduksi remaja kepada  sesama remaja disekeliling   tempat tinggal dan masyarakat  maupun di sekolah.

“Tujuan dari kegiatan ini, adalah memeberikan informasi yang benar kepada generasi berencana Kota Ambon, agar terhindar dari kasus-kasus tersebut diatas,”tandasnya.(S-25)