AMBON, Siwalimanews- Sampai saat ini, berapa besaran bonus yang akan diterima para atlet Maluku yang akan berlaga di PON XX Papua belum diumumkan Pemprov Maluku. Persiapan jelang keberangkatan atlet Maluku untuk berlaga di pentas pekan olahraga nasional itu terus dilakukan, mulai dari persiapan fisik hingga mental.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Anggelina Pattiasina mengecam keras sikap Pemerintah Provinsi Maluku yang hingga kini belum mengumumkan besaran bonus bagi atlet Maluku.

Pattiasina mengatakan, jika alasan belum diumumkannya besaran bonus oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pemuda dan Olahraga karena anggaran daerah minim, hal ini tidak dapat diterima.

“Kalau sampai saat ini alasannya karena rekofusing dan alasan lain, maka lebih baik bilang saja tidak ada bonus,” ujar Pattiasina di Baileo Karang Panjang Ambon, Senin (23/8).

Menurutnya, para atlet membutuhkan kepastian dari pemerintah daerah soal besaran bonus yang nantinya diterima, bukan hanya pernyataan jika pemerintah daerah akan menyediakan.

Baca Juga: Dishub Minta Pertamina Optimalkan Suplay Premium

“Butuh kepastian tentang bonus, kalau memang disesuaikan emas Rp150 juta, perak dan perunggu berapa, itu harus tegas jangan cuma bilang pasti ada,” tegas Pattiasina.

Para atlet yang akan bertanding diajang PON XX Papua Oktober mendatang perlu mendapat penghargaan dari Pemerintah Provinsi Maluku Maluku, sebab jika tidak diperhatikan, maka prestasi atlet kedepannya akan terus menurun.

Apalagi, bonus merupakan pemicu dan spirit bagi atlet saat bertanding, tetapi jika pemda tidak dapat memfasilitasi maka mau dikemanakan olahraga Maluku. Politisi Demokrat ini pun mendesak Pemprov Maluku untuk segera memberikan kepastian kepada atlet PON.

Janji Naikkan Honor

KONI memastikan telah melakukan penyesuaian terhadap besaran honor atlet dan pelatih PON XX. Kepastian ini disampaikan Ketua Umum KONI Maluku, Toni Pariela saat melakukan rapat kerja bersama Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Senin (23/8).

Menurutnya, kebijakan untuk menyesuaikan keatas antara satgas PON, atlit dan pelatih dilakukan setelah terjadi polemik di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini.

“Soal insentif setelah kita rapat kita putuskan untuk menyesuaikan keatas,” ungkap Pariela.

Keputusan ini kata Pariela merupakan keputusan yang sulit tetapi sesuai dengan dinamika kemasyarakatan, sebab jika menggunakan ukuran yang rasional hal ini tentunya tidak wajar.

Apalagi, mereka yang duduk dalam Satgas PON XX merupakan orang-orang yang perlu dihargai seperti dokter yang setiap hari memantau kondisi atlet. “Mengapa perbedaan ada meski tidak besar karena konsensi pertimbangan yang sama dengan empat tahun lalu, dimana ada seperti dokter yang juga ikut memantau atlet,” kata Pariela.

Namun, setelah menjadi perbin­-cangan hangat ditengah-tengah masyarakat maka KONI Maluku memutuskan untuk menyama­ratakan honor atlet dan pelatih yakni Rp 3.050.000. Besar honor ini tentunya mengalami perubahan dimana sebelumnya untuk satgas mendapatkan honor Rp 3.050.000, pelatih Rp 2.950.000 dan atlet sebesar Rp. 2.850.000.

Dengan adanya penyesuaian ini maka tidak ada lagi permasalahan berkaitan dengan besaran honor yang selama ini berkembang. (S-50)