AMBON, Siwalimanews – Johari Hentihu (7) warga Desa Waimangit, Kecamatan Air Buaya, Kabupaten Buru ditemukan tewas menggenaskan dalam perut buaya. Korban dinyatakan hilang sejak Rabu, 8 April 2020 pukul 11.00 WIT dan tim Rescue Pos SAR Namlea bersama warga desa Desa Waimangit Kecamatan Air Buaya Kabupaten Buru melakukan pancarian.

Korban baru di temukan pada  Kamis (9/4) sekitar pukul 18.00 WIT. Informasi yang dihimpun Siwalima menyebutkan, awalnya bocah ini dikabarkan hilang oleh orang tuanya kepada pihak kepolisian dan Pos SAR Buru bahwa anak mereka hilang saat mandi di pantai Desa Waimangit.

Mendapat laporan tersebut, tim SAR gabungan yang terdiri dari Team Rescue Pos SAR Namlea, Babinsa dan Babinkamtibmas desa setempat, personil Polair Pos Buru, Tagana serta masyarakat setempat melakukan pencarian.

Tim SAR ini mencari korban di sekitar perairan Desa Waimangit dengan menggunakan 1 unit  Rescue Car Dmax, 2 unit Rubber Boat, 2 unit Long Boat milik masyarakat serta  2 set perlengkapan selam.

Pada pukul 19.00 WIT tim SAR melihat seeokor buaya di sekitar perairan Desa Waimangit dan langsung menangkapnya, karena tim curiga jangan sampai bocah tersebut telah ditelan buaya itu.

Baca Juga: Gugus Tugas Ancam Tindak Tegas

Orang tua korban yang ikut melakukan pencarian minta personil Polair untuk menembak buaya itu, dan anggota Polair kemudian menembak mati buaya tersebut.

Buaya yang ditembak mati itu, kemudian dibawah ke pantai dan dibelah perutnya, ternyata kecurigaan itu benar, sebab mayat bocah itu berada di dalam perut buaya tersebut.

Kepala Basarnas Ambon Muslimin dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Kamis (9/4) membenarkan peristiwa tersebut. “Awalnya korban kita cari sejak dilaporkan hilang. Korban sudah kita temukan dalam keadaan telah meniggal dunia di dalam tubuh seekor buaya,” jelas Muslimin.

Sementara itu informasi yang dihimpun Siwalima dari lokasi kejadian melaporkan, tubuh bocah malang ini  ditemukan di dalam perut buaya setelah buaya ganas berukuran 4,10  meter itu berhasil ditemukan dan dilumpuhkan dengan beberapa kali  tembakan Kamis (9/4) sekitar pukul 18.00 WIT.

Sehari sebelumnya, korban dilaporkan hilang saat bersama rekan sebayanya mandi di tepi pantai Desa Waemangit, Kecamatan Airbuaya, Kabupaten Buru pada Rabu pagi sekitar pukul 11.00 WIT.

Upaya pencarian telah dilakukan sejak korban dilaporkan teman sebayanya diterkam buaya. Tapi pencarian hari pertama yang melibatkan Anggota Polairud Polda Maluku, Anggota Polsek Airbuaya, tim SAR dan masyarakat tidak membuahkan hasil.

Kemudian dilanjutkan  pencarian di hari kedua dari pagi hingga menjelang sore dengan menyisir ulang tepi pantai.Namun tetap saja nihil. Dua warga Waemangit Zakaria dan Maslahat yang ikut mencari mengarahkan speed boat ke dalam sungai. Keduanya menebas rumput rumput liar dan tidak menyangka menemukan buaya yang panjangnya lebih dari dua kali tinggi orang dewasa.

Keduanya lalu mengabari temuan ini kepada tim lain  yang terus mencari di bibir pantai.Kemudian buaya itu dilumpuhkan dengan cara ditembak.

Kasubbag Humas Polres Pulau Buru, Ipda Zulkifli Asri dihubungi terpisah, membenarkan buaya itu terpaksa dilumpuhkan dengan cara ditembak.

“Anggota Dit Polairud Polda Maluku, Aiptu Matriks Wloinlina dan Bhabinkamtibmas Desa Waimangit Bripka Muhlis Fanolong terpaksa melumpuhkan buaya tersebut dengan tembakan hingga tewas,” jelas Ipda Zulkilfi.

Menurut Zulkifli, buaya pemangsa bocah tujuh tahun itu panjangnya mencapai 4,10 meter dan lebar badan mencapai 0,50 meter

Setelah berhasil dilumpuhkan, lanjut Zulkifli,buaya itu diseret beramai-ramai oleh masyarakat ke tepi pantai Kemudian diputuskan membelah perut tersebut dan ditemukan jenazah korban dengan kondisi kepala sudah lepas dari badan. “Upaya membelah perut buaya itu selesai pukul 20.00 WIT. Kemudian jenazah korban dibawa pulang ke rumahduka,” jelas Zulkifli. (S-39/S-31)