BNNP: Pelaku Penyelundupan Shabu Masih Dikejar
AMBON, Siwalimanews – Salah satu kurir narkotika golongan I jenis shabu yang disinyalir sebagai bandar kini menjadi target perburuan BNNP Maluku usai lolos dari penyergapan disalah satu jasa pengiriman barang di Kota Ambon pada bulan Oktober kemarin.
Pria yang identitas masih disamarkan guna penyelidikan lebih lanjut ini, diduga merupakan bandar, lantaran barang bukti shabu yang diamankan terbilang cukup banyak.
“Untuk sementara identitas belum bisa kita sampaikan karena masih dilakukan penyelidikan dan pengembangan lanjut, intinya barang buktinya cukup besar sehingga perlu diselidiki lanjut, siaapa tahu ada indikasi ke bandar,” ungkap Kepala BNNP Maluku Brigjen Rohmad Nursahid dalam keterangan pers akhir tahun di Kantor BNNP Maluku, Senin (27/12).
Ia menjelaskan, rencana penangkapan dan penyamaran yang dilakukan anggota BNNP Maluku diketahui oleh Pelaku usai mengambil paket berisi narkoba jenis shabu disalah satu jasa pengiriman barang di Kota Ambon.
Pelaku yang menyadari keberadaan petugas, langsung melarikan diri saat akan diciduk.
Baca Juga: Koruptor tak Dapat RK Natal di Lapas Ambon“Dia ini mau ambil barang di jasa pengiriman, karena ketahuan jadinya lari, nah saat anggota ingin menghentikan pelaku terjadi masalah pada senjata anggota, sehingga pelaku berhasil lolos,” bebernya.
Sampai saat ini kata Nursahid, upaya pencarian masih dilakukan, sementara untuk identitas pelaku sudah dikantongi BNNP Maluku.
Penyelundupan narkotika melalui jasa pengiriman merupakan modus yang paling sering dipakai para kurir maupun bandar dalam menyelundupkan barang haram tersebut.
Untuk itu BNN Provinsi Maluku bekerjasama dengan BNN untuk tindakan penyadapan khusus online, dikarenakan banyak modus dan sandi yang dipakai dalam pengiriman narkotika ke wilayah Maluku.
“Modusnya begini, misal mereka mengirim boneka atau baju dan lainnya mereka mengunakan sandi lewat akun jualan online, pas dikirim memang barangnya baju atau boneka atau apapun itu, tapi didalamnya itu narkotika dan sindikatnya ini berasal dari berbagai daerah seperti Jawa, Jakarta, Sulawesi hingga Sumatera, untuk itu kita kerjasama dengan BNN untuk mengungkap modus seperti ini,” tandas Nursahid. (S-45)
Tinggalkan Balasan