AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi, Klima­tologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon mengeluarkan peri­ngatan dini bahaya gelom­bang tinggi di perairan Ma­luku.

Kepala Stasiun Meteo­rologi Maritim Ambon Ashar dalam rilisnya yang diterima redaksi Siwalima Selasa (23/2) mengatakan, peringatan dini bahaya gelombang tinggi ini berlaku mulai  23 Februari pukul 09.00 WIT hingga 24 Februari pukul 09.00 WIT.

Dijelaskan, tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan Laut Seram Bagian Barat dan Timur, Laut Buru, Perairan Ambon-Lease, Perairan Seram Selatan, Laut Banda Utara, Laut Banda Selatan Bagian Timur, Perairan Babar, Perairan Tanimbar, Perairan Kai dan Perairan Aru.

Sementara tinggi gelombang mencapai 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Banda Selatan bagian barat, Perairan Sermata Leti, Laut Arafuru bagian Barat. Selain itu kata Ashar, terdapat tropical Strom “Du­juan “998 hPa di Samudra Pasifik dan Tenggara  Filipina yang ber­peng­aruh pada ketinggian gelombang di Perairan Kep.Sangihe, Kepulauan Talaud, Perairan Utara Halmahera dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.

Terdapat pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara pada umumnya bergerak dari  Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Baca Juga: Penerbangan Rute Amahai-Ambon dan Bula akan Dibuka

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan umumnya bergerak dar1 Barat Daya Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-30 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpan­tau di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, Peraran Kepu­lauan Sermata-Leti, Perairan Babar Tanimbar, Perairan Selatan Kepu­lauan Kei dan Kepulauan Aru.

Kondisi ini akan mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut. Untuk itu, BMKG mengingatkan kepada ins­tansi terkait termasuk pemerintah daerah untuk memperhatikan kese­lamatan pelayaran terutama perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry bahkan kapal berukuran besar seperti kapal kargo maupun kapal pesiar.

“Kita juga himbau kepada mas-­yarakat yang tinggal dan berakti-vitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” himbaunya. (S-51)