AMBON, Siwalimanews – Badan Meteorologi Klimato­logi dan Geofisika Stasiun Me­teorologi Maritim Ambon me­ngeluarkan peringatan kepada masyarakat, untuk waspadai tinggi gelombang yang terjadi disejumlah perairan di Maluku.

BMKG memprediksi gelom­bang setinggi satu sampai empat meter akan terjadi pada tanggal 1-2 Februari, diakibat­kan dsirkulasi siklonik di laut Karang Selatan Papua Nugini dan perairan Utara Australia.

“Tinggi gelombang sekitar 1,25-2,50 meteri (kategori sedang) berpeluang terjadi di perairan Ambon-Lease, perairan Selatan Seram, Laut Banda Utara, perairan Kei dan perairan Aru,” jelas Kepala BMKG Stasiun Meterorologi Maritim Ambon, Asilar dalam rilis yang diterima Siwalima, Senin (1/2).

Pola angin di wilayah Indonesia Bagian Utara pada umumnya begerak dari Barat Laut-Timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia Bagian Selatan umumnya bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 4-27 knot.

Sementara gelombang dengan tinggi 2,2-4 meter (kategori tinggi) berpeluang terjadi di Laut Banda Selatan, perairan Sermata-Letti, perairan Babar, perairan Tanimbar dan Laut Arafura.

Baca Juga: Pemprov tak Serius Ganti Rugi Lahan Milik Atamimi

“Kami berharap masyarakat yang melakukan perjalanan atau melaut memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan,” ungkap Asilar.

Dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas 1,25 meter, dapat membahayakan kapal nelayan. Sedangkan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1,5 meter dapat membahayakan kapal tongkang.

Untuk kapal Ferry diminta untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter, sementara kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar diingatkan untuk mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4 meter.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pintanya. (S-39)