Hanya ada satu per­tanyaan untuk laga Italia vs Swiss  pada matchday II Grup A EURO 2020 ini. Bisa apa Der Nati di hadapan Gli Azzurri yang perkasa? Bukan apa-apa, tim asuhan Roberto Mancini  meraup hasil sempurna dalam 9 laga terakhir. Bukan hanya menang, mereka juga tak pernah kebobolan alias selalu clean sheet.

Swiss juga memang punya re­-kor bagus. Anak-anak asuh Vladi­-mir Petkovic tak kalah dalam 8 laga beruntun. Namun, mereka sangat sulit clean sheet. Pada  matchday I lalu, Xherdan Shaqiri cs. dipaksa imbang 1-1 oleh Wales meskipun sempat unggul terlebih dahulu. Ini menunjukkan adanya kelemahan di lini pertahanan yang rawan dieksplotasi Italia.

Hasil melawan Wales juga mempertegas kesulitan Der Nati saat berlaga di pentas EURO. Mereka Selalu gagal mencetak lebih dari 1 gol dalam lima laga terakhir di ajang ini. Lalu, mereka pun selalu imbang dalam empat laga beruntun. Satu-satunya kemenangan diraih atas Albania pada laga pertama fase grup EURO 2016.

Melawan Italia, tentu saja semua modal itu terasa minim. Sulit membayangkan Der Nati membuat kejutan pada laga di Stadion Olimpico nanti. Apalagi, Lorenzo Insigne cs. tampil impresif pada matchday I saat menggasak Turki tiga gol tanpa balas. Permainan anak-anak asuh Mancini pun menuai pujian dari para pemerhati sepak bola dunia.

Meskipun demikian, harapan memetik poin bukannya tak ada sama sekali bagi Swiss. Asa itu datang dari rekor pertemuan dengan Italia. Pada tiga pertemuan terakhir, hasil akhir laga Italia vs Swiss selalu saja imbang. Dua kali berakhir 1-1 dan sekali 0-0. Bila ditarik lebih jauh, kedua tim 4 kali imbang dalam 6 pertemuan terakhir.

Baca Juga: Swedia Tanpa Kulusevski, La Furia Roja Siap Unjuk Gigi

Dominan

Italia adalah kekuatan dominan saat melawan Turki, dan keluar sebagai pemenang.

Performa trio lini tengah Jorginho, Manuel Locatelli dan Nicolo Barella sangat dipuji, dan kecil kemungkinan Roberto Mancini melakukan perubahan besar saat melawan Swiss nanti. Apalagi mereka akan bertanding di Olimpico.

Italia datang ke pertandingan ini dengan kemenangan 3-0 atas Turki dalam pertandingan pembukaan Euro 2020.

Gol bunuh diri dari bek tengah Juventus Merih Demiral dan gol dari striker Lazio Ciro Immobile dan penyerang Napoli Lorenzo Insigne menyegel kemenangan untuk tim asuhan Roberto Mancini.

Kecewa

Swiss, di sisi lain, sangat kecewa dengan penampilan mereka saat melawan Wales. Penyerang Breel Embolo berada dalam performa bagus dalam pertandingan itu dan selalu menjadi duri di pertahanan lawan, dia diharapkan mempunyai dampak yang cukup besar saat melawan Italia di EURO 2020 ini.

Swiss berjanji akan menjadi ujian yang jauh lebih berat bagi Italia daripada Turki. Pasukan Vladimir Petkovic memiliki lini pertahanan yang jauh lebih baik dan lebih disiplin yang dapat menetralisir sayap terbalik mereka, sementara kehadiran tambahan dua bek sayap yang cerdik dapat menyulitkan Alessandro Florenzi dan Leonardo Spinazzola.

Namun, adil untuk menunjukkan bahwa Swiss tidak memiliki serangan terbaik, jadi diprediksi Italia dapat menjaga clean sheet serta mengamankan kemenangan tipis dalam pertemuan penting melawan Swiss.

Kubu Swiss bermain imbang 1-1 saat melawan Wales pada pertandingan pertama Euro 2020. Sebuah gol dari striker Cardiff City Kieffer Moore berhasil menyama­kan kedudukan untuk Wales .

Dalam 57 pertemuan antara kedua tim, Italia memegang keunggulan. Mereka telah memenangkan 28 pertandingan, kalah tujuh kali dan seri 22 kali.

Kedua negara terakhir kali bertemu pada tahun 2010, dengan pertandingan berakhir imbang 1-1.

Perubahan

Meski kehilangan gelandang Paris Saint-Germain Marco Verratti saat melawan Turki, penampilan Italia cukup tangguh. Verratti masih diragukan untuk tampil pada pertandingan.

Ada beberapa perubahan dalam susunan pemain Itala, Stefano Sensi dari Inter dan Lorenzo Pellegrini dari Roma tidak bisa tampil karena cedera. Mereka akan digantikan oleh Matteo Pessina dari Atalanta dan Gaetano Castrovilli dari Fiorentina.

Sementara itu, pelatih Swiss, Vladimir Petkovic juga memiliki skuat yang kuat untuk diajak bekerja sama. Kuartet Borussia Monchengladbach yang terdiri dari Yann Sommer, Nico Elvedi, Denis Zakaria dan Breel Embolo akan menjadi pemain penting.

Sementara gelandang Arsenal Granit Xhaka dan penyerang Liverpool Xherdan Shaqiri tetap menjadi pemain pilihan Vladimir Petkovic.

Prediksi susunan pemain Italia (4-3-3): Gianluigi Donnarumma, Alessandro Florenzi, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Leonardo Spinazzola, Nicolo Barella, Jorginho, Manuel Locatelli, Domenico Berardi, Ciro Immobile, Lorenzo Insigne

Prediksi susunan pemain Swiss (3-4-1-2): Yann Sommer, Nico Elvedi, Fabian Schar, Manuel Akanji, Kevin Mbabu, Remo Freuler, Granit Xhaka, Ricardo Rodriguez, Xherdan Shaqiri, Breel Embolo, Mario Gavranovic. (*)