AMBON, Siwalimanews – Direncanakan besok, Selasa (2/8), tim terpadu mulai melakukan penertiban kawasan Terminal dan Pasar Mardika.

“Besok pak walikota mengambil apel kesiapan pagi, dan  langsung turun ke lapangan dalam rangka penertiban,” ungkap Asisten II Sekot Bidang Perekonomian dan Keaejahteraan Rakyat Pemerintahan Kota Ambon Fahmi Sallatalohy, kepada wartawan di Balai Kota, Senin (1/8).

Fahmi menuturkan, untuk dua hari pertama, tim akan bekerja melakukan penertiban dan normalisasi jalur di Terminal A1 dan B1. Selanjutnya, untuk dua hari berikutnya, penertiban akan dilakukan di kawasan sepanjang Ongkoliong, Desa Batu Merah.

“Jadi para pedagang yang ada dalam terminal kita akan tertibkan semua. Untuk hari pertama kita akan kasih peringatan dulu, bahwa lapak-lapak mereka itu mereka sendiri yang bongkar. Kalau langkah ini tidak mereka lakukan, maka Satpol PP yang akan bongkar. Jadi dalam hal ini kita peringatkan mereka dulu, kita tidak langsung bongkar, tapi kasih kesempatan untuk mereka bongkar dan itu hanya 1 hari, yaitu besok,” ungkap Fahmi.

Setelah diberi peringatakan kata Fahmy, pengawasan akan dilakukan oleh tim terpadu selama 14 hari kedepan pasca penertiban itu dilakukan.

Baca Juga: Atasi Rawan Pangan, Lewerissa Dorong Kerjasama Lintas Sektor

“Jadi nanti, petugas dari Dishu, Satpol PP dan Disperindag yang akan lakukan pengawasan. Jadi pendekatan persuasifnya jalan selama 4 hari pertama, tapi pembongkarannya juga jalan. Pedagang yang lapaknya pakai terpal, semuanya akan ditertibkan termasuk yang melebihi bahu jalan, semuanya akan ditertibkan,” jelasnya.

Fahmi mengaku, para pedagang sangat kompromi dengan kebijakan pemerintah untuk melakukan langkah penertiban itu. Untuk itu diharapkan, tidak akan ada perlawanan saat dilakukan penertiban nanti.

“Kita berharap tidak ada perlawanan dari pedagang nanti,” harapnya.

Fahmi menambahkan, dalam penertiban besok, personel yang disiapkan kourang lebih 200 orang, yang akan diback up oleh TNI dan Polri.

“Untuk personel Satpol PP ada sekitar 55 orang, ditambah perhubungan 55 ditambah dengan personel gabungan TNI dan Polri, jadi semuanya sekitar 200 lebih,” beber Fahmi. (S-25)