MASOHI, Siwalimanews – Aroma busuk dugaan pencurian uang rakyat di lingkungan Kantor DPRD Kabupaten Maluku Tengah kian menyengat. Bagaimana tidak untuk urusan non urgen, DPRD nekat menggelontorkan anggaran bernilai fantastis hanya untuk mengkilaukan penampilan.

Diketahui tahun 2021 lalu DPRD menggelontorkan anggaran super besar untuk belanja pakaian guna mengkilaukan penampilan ke 40 anggotanya.

Tercatat anggaran senilai Rp1.183.127 000 digelontorkan untuk belanja pakaian dinas para penghuni lembaga rakyat yang dicap terhormat itu pada tahun 2021 lalu.

Tahun ini, lembaga itu kembali menggelontorkan dana bernilai fantastis lebih kurang Rp851 juta rupiah untuk membelanjakan baju dinas para anggota DPRD yang terhormat itu.

Kepada Siwalimanews Rian Idris aktivitas anti korupsi Malteng menegaskan, fakta penggelontoran dana bernilai miliaran rupiah untuk belanja pakian dinas anggota DPRD sangat tidak rasional. Pasalnya jika dikalkulasikan dengan kualitas pakaian yang tinggi paling minim harga satuannya 5 sampai dengan 6 juta rupiah, maka tentu kisaran anggaran baru diangka Rp200-300 juta.

Baca Juga: Aliansi BEM Se-Kota Ambon Serbu Kantor Gubernur

“Ini tidak rasional dan sangat jelas berpotensi korup. Pakian model apa yang dipakai para anggota DPRD di Maluku tengah ini. Masa sampai sebesar itu. Ini harus diusut oleh penyidik kepolisian dan kejaksaan setempat. Kalau kita kalkulasikan dengan harga satuan Rp5 atau Rp6 juta, maka dana yang dihabiskan untuk belanja pakian dinas bagi 40 anggota DPRD ini, baru berkisar Rp200-300 juta. Kalau Rp1 miliar lebih sudah tidak masuk akal,” tegasnya.

Dia menyebut pimpinan dan anggota DPRD Malteng tidak memiliki hati, Pasalnya, disaat rakyat terlilit berbagai masalah ditengah himpitan ekonomi sekarang ini, mereka malah menari-nari diatas penderitaan rakyat dengan kemewahan yang tidak wajar.

“Mereka semua mulai dari pimpinan sampai dengan anggota tidak punya hati. Tidaklah mereka sadar saat ini rakyat sedang menderita karena berbagai masalah ekonomi global  Polisi dan jaksa harus mengusut anggaran ini sampai tuntas. Jangan ada yang menari-nari dalam kesengsaraan rakyat sekarang ini ,” tegasnya.

Anggaran miliaran rupiah untuk belanja pakian dinas tahun anggaran 2021 dan 2022 tandas Idris, harus segerah diusut, sebab dugaan korupsi dikasus ini sangat terbuka, pasalnya nilai anggaran untuk membelanjakan baju dinas untuk 40 anggota DPRD di kabupaten tertua di Maluku ini terlampau besar.

Pimpinan DPRD serta sekwan harus diperiksa, mereka sangat bertanggung jawab atas anggaran yang seharusnya dapat dimaksimalkan kepentingan yang lebih urgen terutama untuk rakyat.

“Aroma busuk ini harus diungkap sampai tuntas. Penyidik Polres Malteng dan Kejaksaan Negeri Masohi harus segera mengusutnya segerah. Jaksa dan polisi di Malteng jangan terlalu tidur. Ini tidak bisa dibiarkan,” ucapnya.

Untuk diketahui tahun angaran 2021 DPRD Malteng menggelontorkan anggaran Rp1.183.127 000 untuk belanja pakian dinas dan dimenangkan oleh CV Alam Pembangunan.waktu masih berjalan, Tahun ini DPRD kembali menganggarkan Rp800 juta lebih untuk item kegiatan yang sama.

Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tengah Fatzah Tuankotta saat dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepon selulernya, Kamis (14/4) tak berhasil lantaran telepon selulernya berada diluar jangkauan. (S-36)