AMBON, Siwalimanews – Basri Damis kembali terpilih menahkodai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maluku periode 2021-2026.

Terpilihnya Basri sebagai ketua wilayah PKB Maluku dalam Musya­warah Wilayah (Muswil V), yang berlangsung di Swiss Bellhotel, Sabtu (7/1) hingga Mi­nggu (8/1) dini hari.

Selain Basri Damis,  DPP juga kembali menetapkan Fahrudin Ha­yoto dan M Sidik Karepesina seba­gai Sekretaris dan Ben­dahara DPW PKB Maluku.

Pantauan Siwalima, setelah Basri Damis menyampaikan laporan pertanggung jawaban kemudian dilanjutkan dengan pandangan umum oleh masing-masing DPC di 11 kabupaten/kota.

Dalam pandangan umum ter­sebut, mayoritas DPC menghen­daki agar Basri Damis kembali memimpin DPW PKB Maluku dan akhirnya keingi­nan tersebut juga direstui oleh DPP melalui utu­sannya Wasekjen, Neng Eem Mar­hamah Zulfa Hiz, yang memimpin sidang pleno tersebut

Baca Juga: Muhaimin: Muswil PKB Jadi Pijakan Langkah ke Depan

Kemudian DPP pun menetapkan kepengurusan DPW PKB Maluku periode 2021-2026 berdasarkan SK DPP Nomor: 9/PKB/I/2021 sekaligus dilakukan pelantikan yang ditandai dengan pengucapan sumpah, pe­nan­datanganan pakta integritas dan penyerahan pataka oleh Wasekjen, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz kepada Basri Damis.

Kepada wartawan, Basri menga­takan, pasca dilantik dirinya akan memprioritaskan hal yang penting berdasarkan hasil pleno komisi-komisi diantaranya konsolidasi partai dimana di tahun 2021 pihaknya akan mengupayakan menciptakan 30 ribu kader yang akan tersebar di 11 kabupaten/kota.

“Kita juga akan berupaya melakukan penataan struktur di tingkat cabang yang rencananya satu atau dua bulan depan akan rampung serta infrastruktur ditingkat ranting dan kecamatan juga akan diusahakan dalam tahun ini akan selesai, yang pastinya tahun 2021 ini merupakan tahun konsolidasi,” ungkap Basri.

Sebelumnya dalam sambutan saat menutup Muswil, Basri mengaku kedepan tantangan semakin berat karena saat ini berada dalam era industri 4.0 dimana dibutuhkan SDM dalam mengarungi tantangan-tantangan tersebut.

“Banyak kekurangan yang perlu kita isi lagi terkait dengan pakta integritas yang telah ditandatangani bersama, yang pasti saya merasa amanah yang diberikan oleh DPP  sangat berat sehingga saya meminta kepada semua pengurus untuk sama-sama berjuang untuk kemenangan PKB kedepan,” pintanya.

Sementara itu, Wasekjen, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dalam sambutannya mengatakan, dalam pilihan politik pasti ada yang mungkin kecewa.

“Saya kira itu adalah pelajaran bagi kita semuanya, bagaimana kita bisa berlatih untuk hati besar karena ketika kita ingin masuk sebagai pemenang tentu mental kita yang harus dilatih. Kita harus menjadi pemenang dan latihan-latihan mental itu diantaranya dengan rasa sakit, rasa kecewa, bagaimana kita dapat menyikapi rasa kecewa itu tanpa harus melahirkan konflik horizontal,” ujarnya.

Dikatakan, sistem manajerial yang sekarang diterapkan oleh mandataris tunggal PKB hasil Muktamar Bali itulah kemudian diefisiensikan agar tidak lagi terjadi gesekan-gesekan di internal, agar tidak lagi setiap prosesi demokrasi melahirkan konflik-konflik yang berakhir dengan permusuhan dan sebagainya.

“Sekarang ini, kita harus selalu adaptatif dengan berbagai perubahan karena kalau kita tidak siap berubah maka sudah pasti kita akan ketinggalan, sehingga konflik-konflik itulah yang tidak produktif harus kita tinggalkan,” pintanya.

Dirinya berharap PKB di Maluku kedepan muncul sebagai pemenang solidaritas, soliditas, masif dan harus segera dibangun kekompakannya.  (S-16)