AMBON, Siwalimanews – Sekretaris RS Haulussy, Fatum Pulhehe mengungkap­kan, Pemprov Maluku mem­bantu kebutuhan obat-obat RS Haulussy dengan meng­alokasi dana sebesar Rp5 miliar.

Pulhehe mengakui, obat-obatan di RS Haulussy bebe­rapa bulan terakhir pasca Covid-19  yang mengakibat­kan hutang obat membeng­kak, sehingga distributor enggan suplai obat.

Namun, untuk mengatasi persoalan obat-obatan di RS lanjut Pulhehe, manajemen RS Haulussy meminta ban­tuan Pemprov Maluku seba­gai pemilik rumah sakit.

“Pemprov sudah menye­rahkan bantuan 5 miliar untuk bantuan obat-obatan. Ini bukti Pemprov tidak lepas tangannya dari RS Haulus­sy,” kata Pulhehe.

Ketersediaan obat diper­bai­ki ini menurut Pulhehe, telah berdampak pada jumlah pasien dirawat di RS Hau­lussy yang mengalami pe­ningkatan pasca terpuruk akibat Covid-19 lalu.

Baca Juga: Durjela di Kepulauan Aru Jadi Desa Statistik

“Untuk pasien sudah mulai peningkatan sempat terpuruk dan empat bulan lalu, data pasien dibawah sepuluh tapi Sekarang sudah mencapai 60 pasien,” katanya.

Pulhehe menegaskan, pihaknya terus memperbaiki kualitas pelaya­nan di RS Haulussy termasuk keter­sediaan obat bagi kebutuhan pasien.

Apalagi pasca covid-19 RS Haulussy terus melakukan koordinasi dengan BPJS kesehatan guna memperlancar klaim pasien.

“Klaim BPJS itu juga sangat penting bagi operasional jadi pendampingan BPJS juga terus dilakukan, sehingga masalah di RS dapat diurai satu per satu,” terangnya. (S-20)