NAMLEA,  Siwalimanews – Pasca 13 ASN terpapar virus Corona, sejumlah perkantoran di ling­kup Pemkab Buru ditutup sejak Senin (12/10) sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Aktivitas kerja dilakukan dari rumah atau Work From Home. Kebi­jakan ini diambil untuk meminimalisir penyebaran virus Corona.

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim menegaskan, WFH itu mulai diterapkan karena ditemukan banyak ASN dan pega­wai tidak tetap (PTT) hasil positif Covid-19.

Nani mengungkapkan, ASN yang positif Covid-19 akan menjalani karantina dan selanjutnya dilakukan swab ulang. “Untuk memutus mata rantai pe­nularan di kalangan PNS,  maka para OTG yang positif Covid-19 ini harus menjalani karantina, dan sepekan berikutnya akan diswab ulang,” katanya.

Pantauan Siwalima, pasca 13 ASN terkonfirmasi positif Covid-19 sejumlah instansi di lingkup Pemkab Buru terlihat sepi.

Baca Juga: Dua Pejabat Eselon II di Buru Terpapar Covid-19

Di Dinas PPKAD misalnya,  selu­ruh pintu ruangan terkunci, “Ada tujuh staf yang OTG positif Covid , sehingga saya sangat mendukung langkah pak bupati menerapkan Work From Home. Tugas kantor kita kerjakan dari rumah, sambil menu­nggu kantor disterilisasi dengan desinfektan, “ucap Kepala PPKAD Buru, Moh Hury.

Dinas Dukcapil juga memilih tidak melayani masyarakat untuk pereka­man KTP elektronik langsung dari kantor. Hal ini terlihat dari pengu­muman yang dipasang pada kantor tersebut bunyinya, “untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkup Dinas Dukcapil Kabupaten Buru karena terdapat 1 ASN

Selanjutnya, pelayanan di Disduk­capil  akan dibuka kembali seperti biasa mulai tanggal 24 Oktober 2020. Bagi masyarakat yang ingin meng­urus dokumen kependudukan silah­kan menghubungi beberapa nomor WhatsApp yang telah disediakan dinas tersebut.

Ketua DPRD Buru, M Rum Soplestuny mendukung langkah pemkab yang menerapkan WFH. dikalangan perkantoran,

“Saya kira WFH ini sudah tepat, “kata Soplestuny. Namun Soples­tuny menekankan kendati kantor tutup, namun aktivitas pemerinta­han harus tetap jalan. Selama di rumah ASN diminta tetap bekerja serta berkoordinasi dengan meman­faatkan teknologi informasi.

Ditegaskan pula, selama di rumah tugas-tugas dinas tetap wajib dilak­sanakan dan koordinasi dilakukan sesuai berjenjang di kantor dinas masing-masing.

Klaster Perkantoran di Buru

Perkantoran di Kabupaten Buru menjadi klaster penyebaran Covid-19.  Kini bertambah lagi 13 ASN yang positif terpapar virus mematikan ini.

Menyusul jumlah ASN yang terpapar semakin banyak, Bupati Ramly Umasugi memerintahkan untuk menutup aktivitas sekolah sejak (10/10) tanpa batas waktu yang tidak ditentukan. Tak hanya itu, para pegawai juga diperintahkan bekerja dari rumah.

Belasan ASN yang positif terpa­par itu masing-masing;  pegawai Bappeda perempuan inisial SDWK (47), pegawai Dinas PUPR laki-laki MTAS (37),  pegawai Dukcapil laki-laki AR (40) pegawai pemberdayaan laki-laki IE (43), Pegawai Dinas Pariwisata perempuan inisial H (37).

Kemudian di Kantor Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah,  empat orang laki-laki dilaporkan terpapar,  setelah sehari sebelumnya Sekre­taris keuangan berinisial KI juga terpapar. Empat pegawai ini beri­nisial RL (51),  ASA (40),  RW (49) dan ARU (45).

Sedangkan di Dinas perpustakaan dan Sekretariat Daerah masing-masing dua orang yang terpapar,  yaitu  perempuan HH (45),  laki-laki R (44),  perempuan HW (46) dan laki-laki inisial JD (37).

Jubir Satgas Covid 19 Kabupaten Buru,  Nani Rahim menjelaskan,  13 AS diketahui positif setelah Dinas Ke­sehatan Provinsi Maluku me­nyam­paikan hasil PCR terhadap 62 sampel ASN yang ikut swab test massal.

Sementara pantauan di lapangan,  Sabtu (10/10) pagi, TK,  SD,  dan SMP tidak lagi melakukan belajar tatap muka di sekolah, pasca bertam­bahnya orang tanpa gejala (OTG) positif Covid-19.

Untuk SMA dan SMK mulai Senin nanti. “Saya sudah laporkan dan konsultasi dengan pimpinan di pro­vinsi. Sementara tidak ada belajar tatap muka di sekolah, “ jelas Kepala UPTD Dinas Pendidikan Maluku,  Ibrahim Sukunora.

Terlihat puskesmas Namlea juga tutup dan tidak melayani orang sakit dan orang yang datang berobat, se­telah sehari sebelumnya ada empat rekannya juga positif covid.

Dengan demikian, sudah ada dua puskesmas yang ditutup sementara waktu, setelah sebelumnya terjadi di Puskesmas Savanajaya.

Seperti diberitakan, sebelumnya dua pejabat eselon II di Kabupaten Buru, yakni Kadis Pendapatan,  Azis Latuconsina (53), dan Kepala Badan Ketahanan Pangan, Hasan Rehalat (56) positif Covid 19 sesuai hasil swab.

Sebelum dinyatakan positif, Azis Latuconsina dan Hasan Rehalat bersama bupati dan seluruh pejabat menjalani test swab  guna mencari dan menemukan OTG sekaligus un­tuk memutuskan mata rantai pere­daran Covid-19  di Kabupaten Buru.

Nama Latuconsina dan Rehalat ada dalam deretan 18 nama di kalangan PNS dan PTT yang positif Covid-19. Mereka yang positif ter­diri dari 8 laki-laki dan 10 perempuan.

Enam laki-laki lainnya yang positif Covid-19 yaitu, AT (52), AU  (36),  AB (47), NQM (41), MKL (27) dan AKI (55). Sedangkan delapan pe­rempuan yang positif masing-masing; ESDP (21), UBT (42), EK (47), SFS (43), SR (44),  MB (22), VM (37), HS (31), UL (35) dan RS (40).

Menyusul terus bertambahnya OTG positif covid, Bupati Ramly Ib­rahim Umasugi telah memerintahkan untuk meliburkan seluruh SD,  SMP dan SMA.

Kini jumlah OTG yang positif Covid-19 berjumlah 70 orang, se­telah sehari sebelumnya mengoleksi 57 kasus.

Kata Nani Rahim instruksi meli­burkan sekolah-sekolah ini tidak ada batas waktu. “Kita lihat situasi dan kondisi. Kalau sudah aman baru sekolah dibuka kembali,” papar Nani.

Selain sekolah yang libur,  sejak Senin nanti seluruh kantor peme­rintah di Namlea mulai menerapkan Work From Home (WFH) atau be­kerja dari rumah.

Nani Rahim menghimbau masya­rakat agar jangan panik dengan terus bertambahnya OTG positif Covid.

Ia menyeruhkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol keseha­tan secara ketat. “Kita tetap anjur­kan untuk kurangi beraktifitas di luar rumah jika tidak penting, tetap pakai masker ke luar rumah, jaga jarak dengan anggota keluarga,” himbau Rahim. (S-31)