DOBO, Siwalimanews – Dipastikan dalam waktu dekat ini Pemkab Aru akan menerima vaksin Covid-19 yang didisitribusikan oleh Pemporv Maluku. Sayangnya, Aru sendiri tak miliki tempat penyimpanan vaksin sesuai standar yang berlaku.

Kabag Humas dan Protokoler Setda Aru, Erens Pieter M Kalorbobir mengaku, dalam waktu dekat Pemprov Maluku akan mengirimkan vaksin, namun ada beberapa persoalan yang harus dibenahi terutama fasilitas cold chain atau tempat penyimpanan vaksin.

“Persyaratan penyimpanan vaksin itu harus suhunya 2- 8 derajat celsius. Ini yang akan kami siapkan, karena di Aru belum miliki fasilitas ini. Yang pasti semua kabupaten dan kota yang ada di Maluku semuanya akan kebagian vaksin Sinovac,” ujar Kalorbobir kepada Siwalimanews di Dobo, Rabu (6/5).

Menurutnya, vaksin yang akan diperoleh Pemkab Aru ini merupakan tahap pertama yang akan dikhususkan kepada para tenaga kesehatan. Hal ini diketahui, setelah Bupati dan Satgas Covid Aru menggelar rapat terbatas bersama Pemprov dan Satgas Maluku secara virtual, Selasa (5/1).

Dijelaskan, vaksin tahap pertama yang kini telah berada di Ambon untuk Januari-April diperuntukkan untuk tenaga kesehatan, kemudian tahap selanjutnya untuk pelayan publik dan warga yang rentan. Untuk itu, semua tenaga kesehatan di Aru akan di data terlebih dahulu, untuk kemudian dimasukan dalam sistem.

Baca Juga: 15.120 Vial Vaksin Covid-19 Tiba di Ambon

“Baru sebagian yang terdaftar dalam sistem. Untuk itu, tim akan bekerja untuk data sehingga tanggal 15 Januari besok sudah bisa mendapatkan vaksinasi dan akan dilaksanakan serentak secara nasional pada 13 Januari,” ucapnya.

Selain itu, Kata Kalorbobir, penerima vaksin Covid-19 berdasarkan kelompok sasaran per kabupaten dan untuk Aru yakni petugas pelayanan publik berjumlah 6.411 orang, lanjut usia 60 ke atas 5.642 orang, masyarakat rentan 23.375 orang, serta masyarakat dan pelaku ekonomi 29.526 orang, sehingga total keseluruhan berjumlah 65.656 orang.

Sedangkan jumlah dan sasaran vaksin Covid-19, untuk tahap pertama kepada para nakes berjumlah 889.

“Dalam rapat itu juga, pa Sekda Maluku katakan bahwa, vaksin belum jalan saja hoax sudah berjalan lebih cepat dan jauh, dan ini yang sementara beredar di masyarakat,” tutupnya. (S-25)