MASOHI, Siwalimanews – Untuk mengantisipasi masukanya penambang dari luar Malteng dan Maluku, maka Plt Camat Amahai, Samuel Birahi didampingi Danramil dan Kapolsek turun ke Desa Tamilouw untuk memberikan adukasi bagi masyarakat di desa tersebut.

Menurut camat, langkah ini diambilnya bersama Danramil dan Kapolsek sebagai langkah antisipasi guna mengendalikan arus masuk pendulang material emas dari luar wilayah Malteng dan Maluku yang bisa saja mereka datang ke Tamilouw.

“Langkah antisipasi telah kami lakukan, dari Senin pagi hingga Selasa siang ini saya bersama Kapolsek Amahai Iptu Irwan dan pihak BPBD telah mengumpulkan penjabat kades, para kadus, tokoh pemuda, tokoh agama serta sejumlah  tokoh masyarakat untuk berikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat,” ucap Birahi kepada Siwalimanews melalui telepon selulernya, Selasa (23/3).

Sosialisasi dan edukasi ini, kata camat bukan untuk melarang masyarakat melakukan aktivitas pendulangan. Namun, untuk memastikan agar aktivitas itu tidak merusak lingkungan dengan mengunakan bahan kimia berbahaya seperti mercuri, apalagi aktivitas pendulangan emas itu berada di wilayah pantai.

“Jadi kami tidak melarang masyarakat untuk lakukan aktivitas mendulang emas. Hanya saja wilayah itu adalah area pantai yang dekat dengan jalan. Kalau gunakan bahan mercuri serta aktivitas pengalian terus menerus, maka tentu hal itu akan menimbulkan abrasi dan pastinya merusak jalan trans Masohi – Tehoru,” tuturnya.

Baca Juga: Dua Pemilik Kayu Ilegal Asal Aru Ditangkap Tim Gakkum KLHK

Menurutnya, selain memberikan sosialisasi dan edukasi, pihaknya juga meminta masyarakat, agar sedini mungkin mengantisipasi kehadiran orang asing di wilayahnya, yang kemudian bermodalkan uang dapat memasuki area itu dan melakukan aktivitas pendulangan.

Hal ini dapat terjadi, karena informasi soal temuan material emas itu, kini telah viral bukan saja di Maluku, namun bahkan telah mendunia.

“Informasi penemuan material emas di Tamilouw saat ini sudah mendunia. Olehnya, kami minta aparat pemdes bersama seluruh perangkat mulai dari penjabat, saniri negeri hingga seluruh kadus antisipasi kehadiran pendulang atau penambang luar. Dengan uang mereka mampu memperdaya masyarakat untuk memasuki area itu. Jika hal ini terjadi, maka kejadian Gunung Botak di Pulau Buru pasti terjadi,” ujarnya.

Virelnya penemuan material emas di Desa Tamilouw, maka ia bersama perangkatnya serta aparat keamanan mulai saat ini mengantisipasi arus masuk masyarakat yang akan menuju ke Tamilouw.

“Semua pintu masuk ke Tamilouw dari Amahai telah kita perketat. Jadi saat ini siapa saja, orang baru yang masuk wiilayah Amahai akan kita proteksi, mulai dari alamat tempat tinggal hingga izin berkunjung ke wilayah tertentu, maksud kunjungan dan lain sebagainya. Jadi kita telah antisipasi masalah ini. Langkah ini kami lakukan agar kasus Gnung Botak  dapat kita eliminir sedini mungkin di malteng,” tandasnya.

Bupati Maluku tengah, Tuasikal Abua yang dikonfirmasi Siwalimanews mengenai langkah Pemkab Malteng menyikapi fenomena ini, belum dapat dihubungi. (S-36)