AMBON, Siwalimanews – Mengantisipasi terjadinya cuasa ekstrim akibat Badai La Nina, Pemprov Maluku berencana akan membuka posko utama penanganan bencana seperti halnya gempa bumi pada 26 September 2019 lalu.

Kesiagaan ini dengan melihat daerah lain yang tertimpa bencana di mana-mana. Ada beberapa tempat, ada banjir, ada gempa bumi.

“Tadi kita rapat pengecekan ulang semua kesiapan-kesiapan dan semua sudah sepakat akan dibentuk satgas di masing-masing satuan yang ada urusan bidangnya dengan kebencanaan. Mudah-mudahan tidak terjadi bencana yang besar, kalau terjadi besar maka katong akan bikin posko induknya seperti gempa waktu itu,” terang Sekda Maluku Kasrul Selang kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Kamis (21/1).

Diakui posko induk penanganan bencana gempa tahun 2019 itu ada di Korem. “Nanti penanganan La Nina ini juga mungkin di situ, kalau pak Dandrem berkenan,” ujar Kasrul.

Diakui dalam rapat bersama juga dibicarakan bagaimana penanganan bencana La Nila di Maluku. Untuk pencegahan ada dua meteogi migihasi yang akan dilakukan yakni

Baca Juga: Abaikan Protokol Kesehatan

mitigasi di bidang yang konstruksinya, kemudian mitigasi di bidang sosialisasi ke masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang rawan longsor dan banjir, harus harus punya ilmu tentang tanggap darurat.

Dan dari prediksi Badan Meteorologi,Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diperkirakan ada sejumlah besar daerah di Maluku di prediksi akan mengalami banjir dan longsor.

“Jadi kecenderungan cuaca dimulai dari bulan April, Mei sampai Juli itu lebih banyak di Maluku Tengah, Kota Ambon, Kabupaten Buru. Nanti di bulan Januari ini yang rawan daerah-daerah Kepulauan Tanimbar, Maluku Barat Daya dan Buru Selatan harus waspada,” ingat Kasrul.

Dirinya mengaku juga dalam rapat tadi untuk jajaran TNI khususnya Kodam sampai kebawah dan Polda sampai ke bawah sudah siap mengantisipasi terjadinya bencana.

“Yang paling penting misalnya Kodam sampai ke bawah sudah ada perintah, begitu juga Polda. Jadi mudah-mudahan kita berdoa supaya tidak ada terjadi, tapi kalau sampai terjadi katong harus siap,” tandasnya.

Apel Siaga

Gubernur Maluku, Murad Ismail menginstruksikan seluruh bupati dan walikota untuk menyusun kebijakan mitigasi bencana mengatasi fenomena badai La Nina. Instruksi gubernur disampaikan langsung dalam apel kesiapan dalam rangka bencana alam di Maluku, Selasa (24/11), di Lapangan Upacara Polda Maluku, Tantui.

“Kepada seluruh bupati dan walikota saya instruksikan untuk menyusun kebijakan mitigasi dalam merespons bencana akibat fenomena La Nina,” tegas gubernur. Gubernur mengatakan, BMKG telah memprediksi akan terjadi fenomena La Nina di samudera pasifik akibat anomali cuaca yang tidak menentu dan menyebabkan curah hujan cukup tinggi di Indonesia, termasuk di Maluku.

Gubernur juga meminta bupati danwalikota untuk menyiapkan tempat pengungsian yang layak dan bersih dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan, untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 dan penyakit lainnya. Tak hanya kepada kepala daerah, pimpinan OPD dalam lingkungan Pemprov Maluku juga diminta untuk mempersiapkan personil dan peralatan yang dibutuhkan, guna mendukung upaya penanganan darurat.

“Saya harap agar semua harus koordinasikan upaya-upaya pencegahan, sebelum terjadi kejadian bencana,” himbau gubernur. Sambung gubernur, dalam mengantisipasi bencana akibat fenomena La Nina, gubernur juga meminta Balai Wilayah Sungai Maluku untuk segera melakukan upaya pencegahan banjir dengan melakukan upaya jangka pendek dan jangka panjang.

“Untuk jangka pendek saat ini, yaitu memastikan kapasitas sungai untuk menampung debit air, yang kemungkinan akan naik akibat hujan deras. Dan dalam jangka panjang, yaitu harus optimalisasi tata kelola air dari hulu ke air,” tandasnya.

Ketua DPD PDIP Maluku juga meminta bantuan Kodam XVI Pattimura, Lantamal IX Ambon, dan Polda Maluku untuk turut menangani bencana akibat fenomen La Nina.

“Saya mohon dukungan dari TNI-Polri, baik dari segi personil atau peralatan yang tersedia, untuk menangani keadaan darurat yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” harapnya.

Apel kesiapan itu dihadiri Forkopimda Maluku, Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon, Kantor Pemadam Kebakaran Ambon, BMKG Ambon, PMI Maluku, Wakapolda Maluku, Brigjen Jan Leonard de Fretes, dan Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw. (S-39)