AMBON, Siwalimanews – Upaya membersihkan RSUD Haulussy dari sejumlah persoalan dengan menggunakan sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit masih terkendala dengan anggaran.

Untuk itu, Komisi IV DPRD Provinsi Maluku mendorong pemprov untuk menambah anggaran pengadaan SIM RSUD dr M Haulussy, sebab selama ini begitu banyak masalah yang terjadi di dalam RSUD, salah satunya, terkait dengan hutang yang belum lunas terbayarkan sampai dengan saat ini.

“Memang hutang yang belum terselesaikan diakibatkan karena manajemen RSUD Haulussy yang tidak baik dulu,” ungkap Wakil ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifuddin kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Rabu (20/7).

Untuk mengantisipasi masalah serupa kata Rovik, kedepannya RSUD Haulussy sudah harus memiliki SIM rumah sakit guna mengontrol seluruh aktivitas operasional sebagai badan layanan umum daerah.

Tahun 2021 lalu telah dianggarkan sebesar Rp1,7 miliar untuk pengadaan SIM RSUD, tetapi tidak berjalan dan tahun ini kembali dianggarkan, namun dengan jumlah yang cukup kecil, yakni Rp425 juta, sedangkan kebutuhan untuk pengadaan sistem ini sebesar Rp2,5 miliar.

Baca Juga: Gubernur Akui 2021 Pendapatan Maluku tak Capai Target

Urgensi pengadaan sistim ini sangat penting, oleh sebab itu, Komisi IV minta Kadis Kesehatan untuk berkoordinasi dengan gubernur dan sekda agar anggaran yang tersedia Rp425 juta dapat diupgrade menjadi Rp2.5 miliar agar dibulan ini dapat dikerjakan sistem tersebut.

“Kita tidak mau tahu, tahun ini harus dikerjakan SIM RSUD agar dapat mencegah semua permasalahan di lingkungan rumah sakit ini, jadi tahun ini harus tuntas,” tegasnya. (S-20)