AMBON, Siwalimanews – Tidak mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Kota Ambon kembali masuk zona merah bersama dengan kota kabupaten lainnya di Indonesia.

Padahal Kota Ambon sempat berada di zona orange cukup lama, namun kembali masuk zona merah karena mencetak akang skoring dengan total 1,76, setelah sebelumnya ber­hasil menduduki angka 2,07.

Sebelumnya Kota Ambon juta telah ditetapkan masuk dalam zona merah oleh Satgas Covid Nasional di bukan Ok­tober 2020 kemudian beranjak ke zona orange.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz mengungkapkan, penurunan drastis terhadap total skoring zonasi terhitung per 7 Februari hingga 14 Februari 2021  yang disebabkan oleh meningkatnya pasien Covid-19.

“Jumlah skoring kita tangga 7 Februari 2021 itu 2,07 dan masih berada di Zona Orange. Namun karena beberapa hari ini sudah lebih dari tiga orang meninggal dunia akibat corona, makanya data skoring per ta­nggal 14 Februari hingga seka­rang menurun drastis  ke 1,76, atau telah masuk zona merah,” jelas Adriaansz.

Baca Juga: Rerung: Tak Divaksin akan Disanksi

Naiknya angka kasus kema­tian akibat covid dipercaya Adria­ansz, yang merupakan pemicu turun kembali total skoting zonasi Kota Ambon saat ini.

“Walaupun angka kesem­bu­han meningkat dan terkonfirmasi menurun, tapi jumlah kematian ber­tambah, maka itu tetap berpengaruh besar terhadap skoring kita saat ini, “ ujarnya.

Oleh sebab itu, Satgas Covid-19 mengambil tindakan, untuk meng­koordinasikan permasalahan terse­but kepada Wakikota Ambon, Richard Louhenapessy untuk menda­patkan arahan lebih lanjut.

“Kita masih kordinasi dengan pak walikota,  semoga saja ada jalan ke­luar yang bisa kita lakukan, agar Kota Ambon bisa kembali keluar dari zona merah menuju orange lagi,” paparnya.

Joy menghimbau, mengingat Kota Ambon telah beranjak dari resiko sedang (zona orange) menuju resiko tinggi (zona Merah), maka seluruh masyarakat diharapkan untuk tetap taat protokol Kesehatan.

“Posisi kita saat ini telah berada pada situasi yang paling sulit di masa pandemi, yakni Zona Merah. Mas­yarakat jangan sampai menganggap remeh persoalan ini, makanya kita himbau untuk jangan pernah abai­kan protokol kesehatan,”  tutupnya.

Ke Zona Merah

Sebelumnya diberitakan, baru saja masuk ke zona orange, Kota Ambon kembali ke zona merah penyebaran Virus Corona.

Masyarakat yang disalahkan oleh  Pemkot Ambon dan gugus tugas sebagai pihak yang tak taat protokol kesehatan. Padahal gugus tugas sendiri tak transparan. Banyak warga divonis positif Covid-19, tetapi tidak pernah diberikan bukti hasil uji swab dari laboratorium.

Belum lagi temuan dugaan penye­lewengan oleh tim unit Tipikor Sat­reskrimsus Polresta Ambon saat melakukan asistensi. Ketidakbe­re­san yang terjadi membuat masya­rakat tak percaya terhadap gugus tugas. Kondisi ini turut mempe­nga­ruhi tingkat kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Penyebab Ambon kembali ma­suk zona merah, karena peningkatan kasus korban meninggal dunia akibat corona. Pada saat zona orange, tercatat dua warga Kota Ambon meninggal. Nah, ini sangat berpengaruh terhadap perubahan zonasinya,” kata Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler kepada war­tawan di Ambon, Kamis (1/10).

Meskipun angka kesembuhan pasien Covid-19 semakin mening­kat, namun ada pasien yang meninggal, sehingga mempengaruhi peta zonasi.

Ditanya penilaian berbagai kala­ngan, kalau gugus tugas tak becus bekerja, padahal anggaran puluhan miliar sudah dihabiskan untuk me­nangani Covid-19, Hadler meng­klaim, gugus tugas sudah bekerja maksimal.

“Kalau dibilang kurang becus ya penilaian masyarakat, saya tidak tahu, tapi dari kita gugus rasa-rasanya sudah semua kita lakukan saya kira itu,” tandasnya.

Hadler menghimbau masyarakat agar jangan takut atau ragu untuk pergi ke rumah sakit guna memeriksa kondisi kesehatan.

Jangan tunggu sudah kritis baru pergi. Jangan takut dengan isu tidak benar, lebih baik segera ke rumah sakit untuk diperiksa. Mati itu Tuhan punya kuasa, tetapi, upaya manusia untuk menyelamatkan nyawa sese­orang orang itu adalah ikhtiar,” ujarnya.

Walikota Ambon, Richard Louhe­napessy mengaku sangat menya­yangkan Ambon kembali ke zona merah. “Sampai dengan tanggal 26 September lalu, zona kita itu masih orange. Namun tanggal 27 September dia mengalami perubahan dan naik lagi ke Merah,” ujarnya. (S-52)