AMBON, Siwalimanews – Badan Penanggulangan Ben­cana Daerah (BPBD) Kota Ambon menemukan sebanyak 18 titik ben­cana alam pasca Kota Ambon diguyur hujan sejak Minggu (19/6) pagi hingga Senin (20/6) dini hari

Menurut Sekretaris BPBD Kota Ambon, M F Tuhumury, musibah akibat cuaca hujan telah meng­akibatkan longsor dan banjir disejumlah lokasi.

Tuhumury menyebutkan, ben­cana longosr terjadi di Kelurahan Soya, Kecamatan Sirimau, te­patnya di RT 002/RW 006, sam­ping rumah keluarga Petrus Sahertian. Longsor juga terjadi di jalan Karpan Pule, RT 001/RW 004, Kelurahan Waihoka, Sirimau, tepat disamping dan belakang rumah keluarga Nekson Luhukay.

Tidak hanya itu, longsor juga terjadi di Mangga Dua, RT 001/RW 002, Kecamatan Nusaniwe. Tepat­nya di rumah Nus Luhukay. Dan di Batu Gajah Atas, tepat di rumah keluarga Nus Sapteno RT 004/RW 004, jalan Listrik Negara.

Selain itu, longsor juga menimpa rumah keluarga Rano Maanina, di RT 004/RW 007, Kelurahan Soya. Dan juga rumah keluarga Simeon Musila di Bere-bere, RT 004/RW 005, Kelurahan Batu Meja.

Baca Juga: Jelang HUT, Polda Gelar Sejumlah Kegiatan

“Longsor juga menimpah rumah keluarga Abddurahman Assel di jalan Gadihu Indah RT 002/RW 013, Kebun Cengkeh, Negeri Batu Me­rah. Dan juga rumah Abu Nur­lette, RT 003/RW 017, di Stain Ja­lan Baru, Batu Merah. Serta rumah keluarga Leopold Parinusa, di RT 003/RW 002, Kelurahan Waihoka. Dan juga rumah ibu Fatma Gadihu, di Kebun Cengkeh, Batu Merah,” rincinya.

Banjir

Untuk bencana banjir, lanjut Tuhunury terjadi disejumlah lokasi yaitu, Batu Merah, Ahuru, seputaran Indomaret sampai depan Gereja Petra, Kelurahan Waihoka. Dan pa­tahan talud juga terjadi di Batu Meja, tepat didepan rumah ke­luarga Saija, RT 004/RW 007.

Banjir juga terjadi di Kampung Kolam RT 006, Nania, Kecamatan Baguala. Dan volume air juga naik di jembatan Negeri Batu Merah.

Tidak hanya itu, talud sepanjang 30 meter, di RT 058/RW 003, Pas­so, Kecamatan Baguala, juga pa­tah.

“Longsor juga terjadi di rumah keluarga Ferdy Luther di RT 004/RW 007, Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon. Dan longsor juga terjadi di belakang rumah keluarga Ester de Fretes, RT 003/RW 004, Batu Meja. Dan rumah keluarga Arya Koman­danu RT 002/RW 013, di jalan Ga­dihu Indah, Kebun Cengkeh, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon,” jelas Tuhumury saat di­konfirmasi Siwalima, Senin (20/6).

Sementara terkait sejumlah talud yang patah, Tuhumury men­jelaskan, jika itu pada pemukiman warga, maka akan ditanggulangi oleh BPBD, atau berkoordinasi dengan OPD terkait yakni PUPR.

“Sementara untuk yang di Passo, itu adalah kewenangan BWS, dan itu juga pernah disampaikan sejak Tahun 2019 kalau tidak salah, waktu musibah itu, tapi belum ditindaklanjut. Nanti dalam rapat koordinasi akan kami sampaikan juga,”ujarnya

BPBD Amati

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena mengungkapkan, BPBD Kota Ambon, terus mengamati  situasi sehingga belum diperlukan untuk evakuasi warga.

“Tergantung situasinya, kalau misalnya bisa kemungkinan terjadi longsor lebih besar, akan dieva­kuasi. Tapi ada juga yang sedikit terkena longsor, sehingga mereka tetap di rumah, tapi bantuan ta­nggap darurat diberikan,” katanya.

Sejauh ini, lanjutnya, BPBD maupun Dinas Sosial telah turun untuk melakukan pendataan, sekali­gus bantuan tanggap darurat.

“Kita cukup prihatin dengan kondisi ini. Semalam rumah-rumah yang terkena banjir, longsor, langsung dikunjungi oleh BPBD dan dinas sosial dan sudah dibe­rikan bantuan tanggap darurat,” ujarnya.

Terkait dengan itu, Wattimena  menghimbau setiap kepala desa, lurah maupun camat, tetap siaga dan segera melapor bila ditemu­kan kejadian yang menimpa warga.

“Saya juga sudah menghimbau camat, lurah, kades/raja, untuk tetap siaga. Dan segera lapor dan koordinasi dengan dinas teknis,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta juga meng­himbau masyarakat agar menjaga kebersihan kali selama musim penghujan. Hal itu untuk meng­antisipasi terjadinya banjir.

Terutama, warga yang tinggal disekitaran pinggiran kali.

“Saudara-saudara bisa men­jaga situasi di kali itu dalam keadaan bersih, jangan buang sam­pah, yang akibatnya akan menyumbat jalannya air. Seperti pada kawasan Batu Merah Ambon, Waiheru dan lainnya, setiap Ta­hunnya selalu menjadi langganan banjir,”ujarnya.

Selain itu, jika terjadi penghu­jan dalam waktu panjang, maka warga diminta untuk waspada. (Mg-1)