AMBON, Siwalimanews – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,21 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 105,66 pada Mei 2020.

Sejumlah komodisi memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon seperti kangkung, ikan cakalang, angkutan udara, tarif air minum pikulan, bawang merah, sawi hijau, ikan layang, ikan selar, baju kaus berkerah pria dan bayam.

Hal ini diungkapkan Kabid Statistik Distribusi BPS Maluku, Jessica Eliziana Pupella, dalam berita resmi BPS Maluku yang diterima Siwalima, Selasa (2/6).

Menurutnya, ada 10 komoditi yang mempengaruhi naiknya infrasi di Kota Ambon. “Jadi inflasi Kota Ambon sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 105,44 pada bulan April 2020 menjadi 105,66 pada bulan Mei 2020,” terang Pupella.

Ia merincikan, komoditi yang memberikan andil terjadinya infrasi yakni 10 (sepuluh) komoditas utama yang mengalami kenaikan harga atau memberikan andil yakni kangkung (0,08%), ikan cakalang (0,08%), angkutan udara (0,06%), tarip air minum pikulan (0,05%), bawang merah (0,03%), sawi hijau (0,03%), ikan layang (0,03%), ikan selar (0,02%), baju kaos berkerah  pria  (0,02%), bayam (0,02%).

Sedangkan 10 (sepuluh)  komoditas utama yang mengalami penurunan harga atau yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Ambon adalah cabai rawit (-0,21%), wortel (-0,03%), sabun detergen bubuk  (-0,02%), anggur (-0,02%), bawang  putih  (-0,02%), pepaya (-0,01%), biskuit (-0,01%), telur ayam ras (-0,01%), angkutan laut (-0,01%), dan ikan kakap merah (-0,01%).

Diakui secara umum dari 90 Kota dengan indeks harga konsumen (IHK) di Indonesia, 67 kota mengalami inflasi dan 23 mengalami deflasi.

“Inflasi tertinggi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dan inflasi terendah di Kota Tanjung Pinang, Kota Bogor dan Kota Madium sebesar 0,01 persen. Sementara Kota Ambon berada pada ranking 38, inflasi tahun kalender Kota Ambon posisi 73 dan inflasi dari tahun ke tahun menduduki ranking 78,” tandasnya. (Mg-5)