DOBO, Siwalimanews – Aksi saling dorong antara puluhan masa yang tergabung dalam Asosiasi Mahasiswa Masyarakat Jarjuir (AMMJ) dengan aparat kepolian mewarnai demosntrasi yang digelar di depan Gedung DPRD Aru di Kota Dobo, Senin (20/9).

Puluhan massa AMMJ ini melakukan demosntrasi di DPRD terkiat dengan masalah penyerobotan lahan adat marga Bothmir di Desa Marfenfen, Kecamatan Aru Selatan.

Aksid emosntrasi ini berawal berjalan dengan aman, dimana puluha massa ini diterima oleh Ketua DPRD Udin Belsegaway didampingi Wakil Ketua Feny Loy dan anggota DPRD Aru lainnya

Namun, puluha massa ini menolaknya, sebab yang mereka inginkan adalah 25 Wakil rakyat yang duduk di DPRD harus menemui mereka. Alhasil aksi bakar-bakar ban mobil bekas dan sejumlah kayu di depan gedung DPRD Aru pu terjadi.

Bahkan puluhan massa ini semakin menajdi-jadi, mereka berusaha menerobos masuk ke dalam Gedung DPRD.

Baca Juga: Omzet Petani Buah Naga di Pulau Seram Naik Drastis

“Kita mau 25 anggota DPRD Aru harus keluar temui kami,” teriak para demosntran.

Polisi yang bertugas mengamankan jalannya demosntrasi tersebut mencoba untuk menghalangi massa agar tidak masuk kedalam gedung, akhirnya terjadi saling dorong.

Keinginan puluhan massa ini masuk kedalam Gedung DPRD untuk melakukan seeping para anggota lainnya di dalam ruangan, sebab dari 25 wakil rayat, hanya 4 wakil rakyat yang menemui mereka.

Ketua DPRD Udin Belsegaway kepada massa demonstran menegaskan, secara internal DPRD tahu bahwa akan ada aksi massa dari Desa Marfenfen, namun harus diketahui, bahwa anggota DPRD Aru memiliki tugas masing-masing, sehingga anggota lainnya memang tak berada di tempat.

“Untuk masalah adat di Aru, khususnya hak ulayat, bagi saya itu harga mati. Untuk masalah Marfenfen, terkait dengan Ranperda kita sudah sampaikan dan sementara memprosesnya,” ucap Udin.

Walaupun mendapatkan penjelasan dari ketua DPRD, namun puluhan massa ini tak menghiraukannya, malahan mereka memilih membubarkan diri dan tak menyerahkan tuntutan mereka.

“Kita tidak akan baca dans erahkan tuntutan kita. Kita akan baca dan serahkan jika semua anggota DPRD hadir menemui kami,” tandas para demosntran sambil membubaran diri keluar dari halaman Gedung DPRD. (S-25)