PIRU, Siwalimanews – Pelaksana Tugas Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Timotius Akerina menghadiri pencanangan gerakan keluarga menanam (PGKM) Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Uraur Klasis Kairatu, Sabtu (11/9).

Bupati dalam sambutanya mengatakan, selaku pemerintah daerah menyambut baik atas pencanangan PGKM, karena apa yang dilakukan oleh jemaat ini merupakan bagian dari pembinaan umat pada khususnya masyarakat SBB.

Kegiatan sadar lingkungan dan pelestarian alam, kata bupati, selaku umat percaya maupun masyarakat semua harus menyemangatinya dan mendorong guna suksesnya pecanangan ini.

Menurutnya, kegiatan keluarga menanam adalah perbuatan dalam menyelamatkan bumi dari kekeringan dan pemanasan global.

“Selain manfaat yang kita peroleh dari apa yang untuk anak cucu dikemudian hari,” tuturnya.

Baca Juga: Agustinus Tinjau Vaksinasi Perdana Bagi Pelajar

Dijelaskan, pada era milenium dan globalisasi, akan selalu diperhadapkan dengan kemajuan ilmu, teknologi dan tantangan bagi kehidupan warga net dalam kemajuan ilmu teknologi. Untuk itu selaku umat maupun warga dan masyarakat yang hidup di Bumi Saka Mese Nusa harus berkomitmen kuat, dalam menjaga dan merawat alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Lanjut Akerina, masyarakat juga mampu bersosialisasi, berkampanye melalui media sosial tentang pentingnya pelestarian alam di SBB dalam membangun daerah ini.

“Beta mau bilang par basudara samua di Bumi Saka Mese Nusa, dalam melestarikan hutan dan alam ciptaan Tuhan, jang katong tunggu sampai sudah ada musibah seperti, bencana banjir, longsor, banjir bandang baru katong bakira. Untuk itu budaya kalesang sudah harus katong bangkitkan dalam kehidupan kita semua, karena kebiasaan ini su­-dah ada sejak Alifuru Nunu­saku itu berada, budaya kerja keras, masohi, baku bantu adalah jiwa dan semangat orang Maluku sejak dahulu,” tegas Akerina.

Melalui kegiatan pencanagan ini, ungkapnya, semoga menjadi penggerak kehidupan mandiri, kreatif, invasi, kerja sama berkelompok dalam membangun dan menjaga serta memelihara alam dan lingkungan yang hijau berbasis pemberdayaan masyarakat yang ramah lingkungan untuk memelihara ekosistem, sehingga terciptalah lingkungan yang sehat, bersih, indah dan mempesona.

“Melalui pencanangan ini saya berharap, jika setiap orang dapat menanam satu pohon bagi pemeliharaan alam ciptaaan Tuhan, dalam mengatasu isu pemanasan global warming, serta membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan yang kebihnekaan dalam melestarikan lingkungan,” ucapnya. (S-48)