AMBON, Siwalimanews – Puluhan pemuda yang terga­bung dalam Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendesak PBB menghen­tikan konflik kemanusian yang terjadi antara Israel dan Palestina.

Desakan ini disampaikan ACT dalam demonstrasi damai yang dilakukan di depan Masjid Raya Al-Fatah Ambon, Jumat (21/5) itu, diikuti oleh puluhan pemuda lin­tas agama yang dimulai sejak pukul 08.00-2.00 WIT.

“Kita mendesak PBB meng­hentikan aksi yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina,” ujar koor­dinator aksi Iqbal dalam orasinya.

Menurutnya, persoalan yang terjadi antara Israel dan Palestina bukan merupakan persoalan agama, tetapi murni persoalan kemanusiaan, sehingga PBB perlu untuk meng­hentikan konflik yang terjadi.

Jika PBB tidak segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan konflik yang terjadi, maka akan menimbulkan banyak korban jiwa, terlebih khusus masyarakat sipil dan anak-anak.

Baca Juga: Sosialisasi Vaksin Covid digelar Koramil Dobo

Dalam aksi ini juga dilakukan penggalangan dana yang nantinya disalurkan kepada warga Palestina, sebab kondisi warga Palestina saat ini sangat memprihatikan, baik kesehatan, pangan sandang dan papan.

“Nantinya hasil galangan dana langsung akan disalurkan kepada warga di Palestina, sebab ACT sendiri memiliki cabang hingga Palestina,” ucap Iqbal.

Ditempat yang sama, anggota DPRD Kota Ambon, Zaidna Bin Tahir mendukung aksi yang dilakukan ACT sebagai bentuk dukungan terhadap penyelesaian konflik yang terjadi di Palestina dan Israel.

“Tentu kita berikan apresiasi, karena ada kepedulian dari masyarakat, khususnya ACT bahwa mereka turun dijalan untuk  menyampaikan sebuah kebenaran, sebab persoalan ini, bukan semata-mata persoalan keumatan keagamaan, tetapi ini persoalan kemanusiaan,” ujarnya.

Tahir menghimbau semua masyarakat untuk dapat membantu warga Palestina dengan memberikan sumbangan guna meringankan beban warga disana.                                      Warga Buru Demo

Ratusan masyarakat di Kabupaten Buru, turun ke jalan untuk melakukan aksi kemanusiaan demi membela rakyat Palestina, dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel.

Walaupun diguyur hujan, aksi kemanusiaan itu, tetap dilakukan yang dipusatkan di Jalan Simpang Lima, Kota Namlea, Kabupaten Buru.

Koordinator aksi, Sofyan Muhammadia menjelaskan, aksi yang dilaksanakan ini, demi membela kemanusiaan.

“Ini aksi kemanusiaan. Bukan soal negara, bukan soal agama, bukan soal apa-apanya. Namun ini adalah soal kemanusian untuk membela rakyat Palestina yang tertimpa musibah kemanusiaan.” kata Sofyan.

Aksi kemanusiaan ini kata Sofyan, murni tidak ada campur tangan dari berbagai pihak, bahkan tak ada tendensi dari pihak manapun, terkait dengan pergerakan kemanusiaan saat ini.

“Aksi kemanusian ini dipimpin Habib Ja’far Assagaf selaku Pembina Majelis Hadyunnabiy Wal Ithrah Pulau Buru, Ketua BKPRMI Pulau Buru Ustadz Abdul Latif Wabula dan Ustadz Fawzan Abdurrahman selaku Ketua Muallaf Centre Al-Ishlah Maluku,” ujarnya

Selain itu aksi yang diikuti 9 aliansi yang tergabung dalam Bupolo Muslim United, antara lain PPI, KNPI, KAMMI, HMI, Bupolo Berbagi, Sajo, Majelis Sholawat Ukhria dan Muallaf Center Al-Ishlah

Pantau Siwalima dalam aksi itu, para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina berukuran kecil hingga besar serta bendera Indonesia, serta berbagai pamflet yang bertuliskan dukungan kepada rakyat Palestina.

Selain melakukan orasi, mereka juga meminta sumbangan sukarela dari pejalan kaki, maupun pengguna kendaraan, untuk disumbangkan kepada rakyat Palestina.

Sejumlah personel Polres Pulau Buru juga terlihat berada di lokasi untuk mengamankan jalannya aksi kemanusiaan tersebut. (S-50/S-31)