MASOHI, Siwalimanews – Usai melantik dan meresmikan Badan Saniri Negeri Saohuku, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua dan Uji Amien Ruaty Tuasikal diteguhkan secara adat menjadi Anggota Kehormatan Jojaro Mungare Negeri Lilipori Kalapessi Saohuku Kecamatan Amahai, Malteng, Sabtu (12/6).

Peneguhan adat anggota Kehormatan Jojaro Mungare Lilipori Kalapessi Saohuku kepada Bupati Tuasikal Abua dan Ibu Amien Ruaty Tuasikal itu ditandai dengan pemasangan topi adat yang meneguhkan Pemipin Malteng dua leriode bersama istri Amien Ruaty sebagai bagian dari masyarakat negeri Soahuku.

Acara yang berlangsung di lapangan Nunusaku Negeri Saohuku itu kemudian diapresiasi Bupati Tuasikal.

“Sungguh ini sebuah kehormatan dan penghargaan bagi kami. Saya pastikan akan menjadi bagian dari masyarakat negeri Soahuku. Mudah mudahan kami dapat berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan masyarakat di negeri ini,” tandas Bupati.

Dijelaskan, sebagai pimpinan daerah tentu bupati harus menjadi bagian integral dari seluruh masyarakat Maluku Tengah di semua wilayah. Meski demikian penghargaan yang diberikan masyarakat Lilipori Kalapessi Soahuku itu akan disikapi beliau secara positif.

Baca Juga: Pencairan Dana Gempa di SBB Baru 40 Persen

“Saya bangga dan merasa sangat terhormat disahkan menjadi Jojaro Mungare Negeri Lilipori Kalapessi Soahuku. Prinsipnya, sebagai pemimpin daerah saya harus menjadi bagian dari semua unsur yang masyarakat Malteng tanpa kecuali.namun demikian saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua warga Soahuku yang memberikan wujud apresiasi seperti ini bagi kami,” jelasnya.

Ketua Panitia Pengukuhan anggota kehormatan Jojaro Munggare Saohuku, Herry Haurissa mengatakan, peneguhan Bupati dan Ibu Amien Tuasikal tidaklah berlebihan.

“Saya kira sebagai masyarakat tidak salah, kami memberikan apresiasi kepada beliau, sebagai bentuk terima kasih anak negeri Soahuku atas dukungan dan kehadiran Bupati dan Ibu dalam momentum berharga dan bersejarah ini. Bagi kami,proses pelantikan Badan Saniri Negeri seperti ini, mungkin baru pertama kali terjadi dan itu hanya di Negeri Soahuku. Sehingga jika kemudian masyarakat merasa perlu memberikan apresiasi kepada Pak Bupati dan Ibu saya kira itu hal yang wajar saja,” kata Haurissa.(S-36)