Ambon, Siwalimanews – Untuk memenuhi kebutuhan sarana komunikasi masyarakat, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan ditahun ini hingga 2022 mendatang, akan membangun 679 Base Transceiver Station (BTS) di seluruh Maluku, terkecuali Kota Ambon.

Staff Divisi Layanan IT Kemenkominfo Anggayomi Amanda saat bertemu dengan rombongan Komisi I DPRD Maluku di Kemenkominfo mengaku Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) sebagai badan layanan umum  berjanji mempercepat pembangunan menara BTS di daerah perbatasan di seluruh Indonesia, termasuk di Maluku sebanyak 679 BTS.

“BAKTI ini kan BLUnya Kominfo, anggaranya bukan APBN tapi anggaran pendapatan negara bukan pajak. Jadi sejak pimpinan BAKTI sebelumnya kita sudah inginkan Indonesia Merdeka signal, namun kenyataan semuanya tidak didukung dengan anggaran yang sesuai, sehingga dengan kepimpinan Menkominfo pak Jhony Plate, beliu berjuang untuk minta agar selain APNBP bisa ada anggaran tambahan untuk dibangun BTS, kalau tidak bagaimana Indonesia merdeka signal dan akhirnya berhasil,” ujar Amanda.

Dari hasil pertemuan bersama  Dirut BAKTI dengan Menkominfo, ditahun anggaran 2020 kemarin telah disetujui anggaran untuk penyelesaian penambahan BTS pada seluruh wilayah di Indonesia yang belum terjangkau akses internet dan telekomunikasi, termasuk di Maluku.

Namun ditahun yang sama terkendala masa pandemi Covid-19, sehingga terjadi refocusing anggaran yang menyebabkan terjadi pengurangan anggaran. Khusus di tahun 2021, akses internet juga tetap menjadi usulan BAKTI untuk adanya penambahan.

Baca Juga: PLN Luncurkan Program Ramadhan Peduli

“Lewat terget pak menteri sebanyak 790.00 titik yang akan dibangun di seluruh Indonesia dan 679 titiknya ada di Maluku, sisanya di Papua dan Papua Barat. Saat itu kami sudah rapat besar dengan seluruh operator seluler dan Kominfo, bahwa di seluruh Indonesia 12.500 titik yang belum ada BTS signal 4G dari jumlah itu ada 9 ribu tugas BAKTI bangun dengan anggaran yang sudah disediakan dan seribu sekian yang sudah dibangun,” urainya.

Dari 679 BTS kata Amanda, akan dibangun dalam kurun waktu dua tahun, namun sebelumnya harus dilakukan survey lapangan terlebih dahulu untuk memastikan kondisi yang ada di Maluku.

Amanda mengaku, untuk Provinsi Maluku sudah terdapat kurang lebih 732 titik yang sudah bisa akses internet secara on air. Ini paling terbanyak di Indonesia, untuk jaringan 4G rencananya akan dilakukan update jaringan yang belum 4G.

Meskipun diakuinya jaringan 4G milik BAKTI tidak sebagus BTS milik operator seluler, karena tower yang digunakan bukan tipe yang besar seperti yang dimiliki operator.

“Kami juga sudah layangkan surat ke delapan kabupaten yang akan dibangun BTS, tujuanya untuk konfirmasi terkait dengan ada atau tidaknya signal seluler, khusus wilayah-wilayah di SBB dan Malteng hingga saat ini belum ada jawaban, sehingga lewat pertemuan sangat diharapkan bantuan dari DPRD untuk bisa dikonfirmasikan,” pintanya,

Berdasarkan data dari BTS yang akan dibangun, Malteng memperoleh 32 titik, SBB 38 titik, Aru 107 titik, MBD 112 titik, Buru 35 titik, Bursel 74 titik, KKT 65 titik dan titik terbanyak di SBT dengan 150 titik. Semuanya sudah menjadi putusan menteri untuk segera dibangun, meskipun dalam kurun waktu dua tahun. (S-51)