NAMROLE, Siwalimanews – Tim Gugus Tugas Penanganan Penyebaran Virus Corona Kabupaten Buru Selatan (Bursel) telah memesan 650 alat pelindung diri (APD) jenis hazmat yang akan dibagikan untuk semua puskesmas dan RSUD yang ada di Kabupaten Bursel.

Hal ini diungkapkan juru bicara Gugus Tugas Kabupaten Bursel, Ibrahim Banda kepada wartawan, di Posko Utama Tim Gugus Tugas, Jumat (15/5).

“Kami sudah koordinasikan ke Gugus Tugas Provinsi lewat Dinas Kesehatan juga hasil tracking dan hari Senin besok kita dikirm APD sebanyak 650 buah dan kita bagikan ke daerah-daerah atau tempat-tempat pelayanan masyarakat seperti puskesmas atau nanti juga digunakan oleh tim tracking dalam melakukan tracking,” kata Banda.

Menurut Banda, pemesanan 650 hazmad ini untuk menjawab keluhan para perawat yang melakukan tugas di Puskesmas, begitu juga dengan tim-tim yang melakukan tracking.

“APD yang kita punya sekarang tidak untuk diolah ulang atau dicuci ulang karena kalau selesai dipakai langsung dibuang atau dimusnahkan sehingga kita pasti kekurangan, dan untuk mengantisipasi itu, senin ini 650 APD itu sudah tiba di Bursel,” tambah banda.

Baca Juga: Guru Ngaji di Maluku Peroleh 5000 Paket Sembako

Kepala Dinas Kesehatan Bursel ini menjelaskan, untuk beberapa Puskesmas itu sudah diberikan APD sebelumnya, namun sudah digunakan dan tidak bisa digunakan untuk kedua kalinya.

“Kami sudah berikan sebelumnya dan digunakan sehingga saya anjurkan tidak bisa digunakan lagi kedua kali karena kita kuatirkan kita nantinya beralih sebagai penular, bukan lagi sebagai pencegah,” ucap Banda.

“Itu tidak bisa dicuci dan dipakai lagi. Kita tidak bisa pakai itu untuk seterusnya sehingga dari provinsi mengirimkan tambahan sebanyak 650 buah. Sedangkan perlengkapan lain kita masih tersedia seperti hanskun, masker kita masih punya, kemudian helm, kaca mata, sepatu dan lain-lain,” rinci Banda.

Lebih jauh ditegaskan, jika APD tersebut sudah tibah di Namrole, maka akan segera didistribusikan bagi puskesmas-puskesmas yang membutuhkan.

“Iya, kita langsung distribusikan karena itu setiap saat dipakai terutama di daerah-daerah yang kita curigai banyaknya pelaku-pelaku perjalanan dan kita sekarang ini lebih serius ke Leksula, Kepala Madan dan Fena Fafan yang selama ini dianggap tidak ada apa-apa. Jadi kita punya target itu sesuai protokol kesehatan,” tutupnya.

Sementara Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulisa sebelumnya kepada Siwalima melalui pesan WhatsApp, Jumat (15/05) mengakui tak mengetahui secara detail jumlah APD yang didistribusikan ke Puskesmas seperti yang dikeluhkan sehingga dirinya menyarankan untuk menanyakan hal itu ke Kepala Dinaa Kesehatan.

“Langsung ke Kadis Kesehatan saja karena teknis ya dong yang tau. Dan namanya APD itu habis pakai dihapuskan dengan dibakar. Jadi cek langsung saja,” kata Bupati.

Ia mengaku, APD yang dimiliki masih terpenuhi, namun ada APD yang akan didatangkan lagi “Ini ada tunggu yg baru di pesan lai nanti datang dengan pesawat. Masalah APD memang pasti habis terus karena abis pakai di buang, di musnahkan,” ucapnya.

Sedangkan, lanjutnya, untuk kecamatan-kecamatan, Puskesmasnya disiapkan terbatas. “Kalau di RS baru banyak karena yang langsung bersentuhan dengan orang yang terindikasi itu petugas dari RS, bukan  puskesmas. Kalau orang yang datang sudah ada prosedur teknisnya,” tuturnya. (S-35)