AMBON, Siwalimaneews – Sedikitnya 50 kuli tinta alias wartawan yang se-lama ini bertu­gas di Kota Ambon baik cetak maupun elektronik resmi menerima serti­fikat vaksin Sinovac setelah divaksinasi oleh tim medis.

Proses vaksinasi massal yang digelar oleh tim Satgas Covid-19 Kota Ambon di Gedung Sporthall, Karang Panjang, Rabu (17/3).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy mengungkapkan, vaksinasi yang diberikan kepada sedikitnya 50 orang wartawan ini memang sudah terdata terlebih dahulu.

“Ya kami dapat data yang dikasih 50 orang, saya belum tahu berapa banyak yang akan kita vaksin, karena hari ini belum selesai,” ungkap Pelupessy pada wartawan di sela-sela pengawasan vaksinasi massal.

Dirinya mengungkapkan untuk total teman-teman pers yang terdaftar sebanyak 50 orang itu, datanya telah diterima karena nomor identitas kependudukan (NIK) telah didaftarkan jauh sebelum vaksinasi dilakukan. Sama halnya dengan beberapa wartawan yang on the spot.

Baca Juga: Delapan UPI Jadi Sasaran Pengawasan PSDKP

“Jadi dia harus terdaftar dulu, sehingga ketika NIK dikasih masuk itu namanya muncul kita vaksin,” jelasnya.

Diakuinya, pelaksanana vaksninasi hari ini juga peruntukan tak hanya kepada teman-teman wartawan tetapi ada juga petugas pelayan publik yang bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Ambon, juga turut divaksinasi.

Petugas-petugas pelayanan publik selama ini bertugas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan, Dinas Perhubungan, Dinas Perpustakaan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).

“Pimpinan OPD dan seluruh pelayan publik seperti Damkar, Satpol PP, Perhubungan, Bagian Umum, Persampahan, DPMPTSP yang memang betul-betul mereka langsung berhubungan dengan publik. Jadi perlu divaksni dan total yang terdaftar untuk mengi­kuti vaksinasi hari ini sebanyak 1100 orang,” pungkasnya.

Wajibkan

Diberitakan sebelumnya, Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengungkapkan, guna menjaga kesehatan bersama, kuli tinta atau wartawan harus mendapatkan vaksinasi dari pemerintah.

“Kenapa wartawan menjadi prio­ritas, karena itu penting sekali untuk sosialisasi kepada masyarakat, kalau wartawan sendiri sudah alami dia sudah bersama-sama terlibat dalam proses sini nah saya yakin betul bahwa, itu akan berdampak besar buat masyarakat,” tutur Louhena­pessy pada wartawan usai melaku­kan pantauan vaksinasi masal, di Gedung Sport­hall, Karang Panjang Ambon, Selasa (16/3).

Dirinya mengungkapkan vaksinasi kepada wartawan justru akan meningkatkan animo masyarakat untuk melakukan vaksinasi, tanpa mempedulikan isu-isu tak benar yang disiapkan melalui media sosial.

“Animo dan hasrat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi akan meningkat, jika wartawan telah divaksin. Hal ini mampu menepis isu miring di media sosial, tentang vaksin yang berkembang sehingga menakut-nakuti warga,” ulasnya.

Lanjutnya, Pemkot Ambon telah mengkoordinasikan proses vaksinasi Kepala Dinas Komunikasi Informatikan dan Persandian Kota Ambon, Joy Adriaansz untuk mengkoordinir para wartawan yang siap untuk melakukan vaksin.

“Saya akan perintahkan kepada kepala Diskominfo untuk inventarisir dalam waktu dekat ini. Pokoknya, wartawan harus jadi prioritas setelah penyuntikan terhadap lansia, dan pelayan publik selesai dilakukan,” pungkasnya. (S-52)