NAMLEA, Siwalimanews – Sebanyak 17 rekan kontak pasien nomor 83 Maluku yang berasal dari Buru, JS akan diswab tenggorokan oleh tim kesehatan satgas Covid 19 Kabupaten Buru.

Informasi yang berhasil dihimpun Siwalima menyebutkan, rekan kontak 17 orang dengan pasien JS itu seluruhnya berdiam di salah satu desa di Kecamatan Waeapo. “Mereka ini kenalan. Tetangga kamar dengan almarhum AS di ruang kelas RSU. Mereka selalu berinteraksi dengan  menantu  AS yang juga positif Covid-19,” jelas Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim saat dihubungi Siwalima, Rabu malam (19/5).

Satgas Covid-19 Kabupaten Buru ini mendapat 17 nama rekan kontak JS di luar kota Namlea, setelah menelusuri jejak pasien AS saat masih dirawat di ruang kelas RSU Namlea, tanggal 6 Mei lalu.

Saat di ruang kelas itu, almarhum AS dirawat bersebelahan dengan seorang yang sedang sakit berasal dari Kecamatan Waeapo, berinitial AM.

Saat masih dirawat itu, menantu AS berinisial JS kenal dengan pasien ini dan diketahui kontak dan selalu berintegrasi dengannya dan keluarga AM.

Baca Juga: Puskesmas Rijali Tutup Pelayanan Kesehatan

Sedangkan rekan kontak JS dan almarhum mertuanya AS, di dalam Kota Namlea yang sudah masuk daftar tracking, dan telah selesai ditracking sebanyak 15 orang.

Nani menjelaskan, Selasa sore tercatat 29 orang yang telah selesai diswab tenggorokan. Namun hasil swabnya batal dikirim ke Ambon karena feri sudah berlayar.

Dari 29 orang swab yang diambil itu masih belum termasuk 17 rekan kontak pasien JS yang ada di salah satu desa di Kecamatan Waeapo.

“Kita masih fokus selesaikan pengam­bilan swab di Namlea, sesusah itu pindah ke rekan kontak pasein 83 Maluku di Waeapo, dan rekan kontak pasien 81 dan pasien 84 Maluku di Waekase II serta pasien kontak 84 Maluku di Waelana,” kata Nani.

Menurut Nani, yang sudah ditracking dan hasilnya seluruhnya negatif hanya rekan kontak pasien 23 Maluku yang dari Buru, FN.

Sementara itu, keterangan yang ber­hasil dihimpun lebih jaun menyebutkan, sebanyak tujuh tenaga kesehatan  terdiri dari satu tenaga dokter umum, empat perawat wanita dan dua pria telah diambil swab tenggorokan untuk diuji lewat PCR.

Satgas melakukan langkah cepat dengan langsung menswab sejumlah orang lagi yang rapid test reaktif yang menjalani karantina di penginapan dan sejumlah tempat di kota Namlea.

Hasil rapid test seluruh tenaga kesehatan di RSU Namlea sebanyak 110 orang juga telah keluar. Dari jumlah itu, yang awalnya baru dilaporkan hanya 6 orang yang reaktif. Dan ini tidak termasuk dokter yang bertugas di Puskesmas Savanajaya. Kini bertambah lagi dua orang tenaga kesehatan pria.

Tenaga kesehatan ini berinisial AT dan HA. Keduanya perawat yang bertugas di ruang isolasi.

Sedangkan tujuh tenaga kesehatan yang telah diswab terdiri dari MAI, dokter pada salah satu puskesmas Safanajaya.

Kemudian perawat wanita di ruang HCU RSU Namlea, berinisial YTA, anak dari almarhum AS, pasien 82 Maluku dan istri dari pasien 83 Maluku, JS. Ayah dan suami YTA keduanya hasil PCR positif Covid- 19.

Dua rekan perawat wanita di ruang HCU, berinisial TN dan SD, serta satu perawat wanita lagi yang bertugas di IGD, berinisial NK. Ditambah dua pegawai RSU laki-laki yang rapid test juga reaktif berinisial RU dan AD.

Selain YTA yang juga keluarga inti dari pasien AS dan pasien JS, ibunya Ny S dan anaknya yang berusia lima tahun, AS juga telah selesai diswab.

“Ya sudah diswab. Tinggal sampelnya dikirim ke Ambon,” ujar Nani.

Tiga hari ke depan, Satgas akan mela­kukan swab terhadap rekan kontak pasien GS sebanyak lima orang terdiri dari bapak, ibu dan tiga adik. Termasuk juga keluarga dan rekan kontak JL di Waekase II.

“Kami selesaikan dulu yang di Namlea dan Waeapo. Mungkin 3 hari lagi baru ke Waekase,” sebut Nani. (S-31)