AMBON, Siwalimanews – Pasca banjir melanda Kota Ambon Sabtu (3/10) pekan lalu, limbah barang bekas yang dihanyutkan air tersebut telah diangkut sebanyak 16 dump truck.

“Batu Merah hari pertama tiga kemudian di skip juga 3, hari pertama itu ya, sebenarnya sudah 2. Kalau sampai dengan hari ini kurang lebih 6 dump truck yang katong gunakan. Tapi kalau yang di Batu Merah itu pakai tiga sebenarnya bukan satu kali angkut, itu dia ada ritasi dua kali. Jadi kalau kita berhitung itu mungkin sekitar hitung kasarnya bisa sampai 20,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan, Kota Ambon, Lucia Izaak, di Balai Kota Ambon, Selasa (6/10).

Diakuinya, bukan hanya Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan yang melakukan proses pembersihan, tapi sejumlah dinas terkait lainnya juga melakukan langkah tanggap darurat guna membersihkan lokasi kejadian tersebut.

“Kalau bangun pagi, di daerah Alfatah sudah bersih itu bukan dia bersih alami tapi ada sentuhan disana. Ada kerja sama dari pasukan damkar dan juga dari Dinas Lingkungan Hidup untuk mengangkut sampah,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, pengangkutan limbah atau sampah hasil banjir tersebut telah diangkut terhitung sejak 4-6 Oktober, dan per harinya itu diangkut 3 dump truck. “Jadi sudah mulai dari tanggal 4-5 sampai dengan tanggal 6 itu kami masih lakukan angkut sampah. Itu rata-rata setiap hari itu ada 3 dump truck,” jelasnya.

Baca Juga: Keluar dari Zona Merah Semua Pihak Harus Bersinergi

Izack kepada wartawan mengaku, tidak bisa menyebutkan kotoran yang dibersihkan, adalah sampah, karena kotoran yang diangkut selama ini, ada juga kotoran berjenis lain, selain sampah.

Ia menambahkan, lokasi yang paling banyak kotoran diangkat yakni, di Kecamatan Sirimau, telebih khususnya di Kawasan Batu Merah.

“Yang masuk mulai dari tanggal 4 itu yang di batu merah karena memang parah. Kemudian di tanggal 4 juga sudah melakukan pelayanan angkut sampah di skip ini juga belum maksimal masih bagian dari jembatan putih sampai keluar. Hari itu juga ada 3 damtrek yang mengangkut. Hari ini teman-teman akan mengangkut lagi yang sisah pada daerah skip dalam. Kemudian di tanggal 4 juga kita lakukan pelayanan di daerah gudang arang persisnya di perumahan PU. Disana itu kita angkut 3 tosa dan kendaraan roda tiga. Kemarin itu diponogoro satu tosa tapi dia bolak balik lebih dari satu kali untuk kritasinya. Kemudian di pohon puleh ada satu damtrek dan di jalan baru juga satu damtrek pelayanannya tgl 5 kemarin karena itu kesepakatan dengan warga karena warga ingin di tgl 4 fokus untuk rumah dulu baru tgl 5 sedimen diangkut,” ujarnya Lucia.

Selain itu, Ia berharap, agar masyarakat juga dapat memban­tu Pemerintah, untuk kembali membersihkan kotoran-kotoran, pasca bencana alam tersebut.

“Tentu harapan itu adalah harapan yang paling tinggi dari saya sampah kalau dikumpul bisa jadi berkat bila diolah dengan baik tapi kalau tidak diolah itu dia bisa jadi sumber masalah. Jadi letakan sampah harus di dia punya tempat jangan berpikir seng beta hanya lepas saja di jalan. Tapikan saat hujan sampah itu dibawa air semua ke saluran lalu diteruskan kesungai lalu tersumbat dimana-mana,” Harpannya. (Mg-6)