AMBON, Siwalimanews – Kasus terkonfirmasi positif Virus Corona di Maluku kembali bertambah 14 orang. Upaya meredam penyebarannya belum juga berhasil dilakukan.

Penambahan 14 kasus positif ini berasal dari Kota Ambon, sehingga jumlah positif Virus Corona di Maluku sampai dengan Jumat, 29 Mei 2020 sebanyak 215 orang.

“Hari ini tambah 14 kasus, semuanya dari Kota Ambon,” jelas Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di kantor Gubernur Maluku, Jumat (29/5).

Penambahan 14 kasus baru ini, kata Kasrul, merupakan hasil tracking dari pasien positif sebelumnya.

“Mereka itu hasil tracking yang dilakukan petugas pada pasien terkonfirmasi sebelumnya, namun saya lupa dari pasien yang mana,” kata Kasrul.

Baca Juga: 7 Warga Diisolasi, Pemkab Aru Tutup Mata

Saat ini, mereka sementara diisolasi oleh Gugus Tugas Covid-19 Kota Ambon di salah satu hotel. Namun dalam waktu dekat mereka akan dipindahkan. “Nanti kita pindahkan ke LPMP atau Diklat BPSDM Maluku,” ujarnya.

Dengan penambahan 14 kasus baru, maka jumlah kasus terkofirmasi di Maluku sebanyak 215 kasus, dimana  8 meninggal dunia, 35 sembuh dan 172 dalam perawatan.

Khusus untuk Kota Ambon dengan penambahan 14 kasus itu, maka jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ambon menjadi 155 kasus, setelah sehari sebelumnya 141 kasus. Dari 155 kasus itu, 26 orang sembuh, 6 meninggal dan 154 dalam perawatan.

Namun Kasrul tak menyebutkan indentitas dan penomoran dari 14 orang itu, dengan alasan belum diberikan oleh Balai Teknis Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) Kelas II Ambon. “Nanti kita rilis besok untuk inisial dan penomoran,” ujarnya.

Pernyataan Kasrul berbeda dengan pengakuan Kepala BTKL PP Ambon, Budi Santoso. Ia mengaku, setiap hasil uji sampel swab yang diberikan kepada dinas kesehatan disertai dengan identitas.

“Jadi kami sampaikan ke pengirim swab itu disertai nomor dan identitas pasien lengkap,” ujar Budi, kepada wartawan.

PDP Bertambah

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) tidak mengalami perubahan. Sementara pasien dalam pengawasan (PDP) di Maluku bertambah.

“Sampai dengan Jumat 29 Mei 2020 pukul 12.00 WIT jumlah ODP di Maluku sebanyak 63 orang,” ujar Karo Humas dan Protokol Setda Maluku, Melky Lohy.

Lohy merincinkan, jumlah OPD di Kota Ambon sebanyak 52 orang, Kabupaten Malteng 9 orang, Kabupaten SBT 1 orang dan kabupaten SBB 1 orang.

Sedangkan jumlah PDP sampai dengan Jumat 29 Mei 2020 pukul 12.00 WIT sebanyak 26 orang. Masing-masing Kota Ambon 19 orang, Kabupaten Malteng 4 orang, Kabupaten Buru 1 orang dan Kabupaten Bulsel 2 orang.

Kabur dari Rumah Sakit

Tim Kesehatan Gugus Tugas Kabupaten Maluku Tengah menjemput salah satu pasien yang berstatus PDP di kediamannya di Negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai, Jumat (29/5).

Pasien berinisial AT berumur 42 tahun ini adalah seorang ibu rumah tangga. Ia berstatus PDP, lantaran hasil rapid testnya positif. AT dijemput di kediamannya karena kabur dari RSUD Masohi.

Salah satu petugas Dinas Kesehatan Maluku Tengah menjelaskan, AT awalnya masuk UGD Masohi pada Sabtu 27 Mei dengan keluhan penyakit diabetes.

“Kemudian pada keesokannya dilakukan rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif, sehingga dilakukan isolasi di ruang UGD Covid-19,” ungkapnya kepada Siwalima, dan meminta namanya tak dipublikasi.

Kemudian pada Jumat (29/5) subuh sekitar pukul 05.00 WIT, AT melarikan diri dari rumah sakit. Ia dijemput oleh keluarganya dengn mobil Avanza dan langsung menuju ke Negeri Tamilouw.

Sekitar pukul 15.00 WIT, AT diketahui berada di kediamannya di Negeri Tamilouw, oleh anggota Polsek Amahai.

Kapolsek Amahai, Ipda Rido Masihin, kemudian berkoordinasi dengan Camat Amahai C Lekatompessy untuk menghubungi gugus tugas Kabupaten Maluku Tengah.

“Pada pukul 16.00 WIT, PDP ini dijemput oleh tim kesehatan gugus kabupaten dan langsung dibawa ke ruang isolasi UGD Covid-19 di RSUD Masohi,” jelasnya.

Sementara Direktur RSUD Masohi, Ursula Suryastuti yang dihubungi, namun telepon selulernya tidak aktif. (S-39)